BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Makam Mahrum, yaps ternyata banyak di antara pengunjung yang tidak tahu tentang makam ini. Nah Komplek makam Mahrum merupakan cagar budaya yang ada di Pekanbaru, Riau.
Komplek makam ini terletak di Kampung Bandar Kecamatan Senapelan tepat di sebelah Masjid Raya Pekanbaru. Usai melaksanakan salat anda bisa mengunjungi Komplek Makam Mahrum ini.
Sore hari, ketika bertuahpos menjajakan kaki di cagar budaya Makam Mahrum, beberapa orang asik mengelilingi komplek makam itu. Ternyata makam itu masih asing bagi mereka.
Budi dan teman-temanya mengakui tidak tahu makam siapa yang terdapat di komplek tersebut, seketika mereka bertanya-tanya.
Pantauan bertuahpos makam yang terlihat bersih pada halaman perkomplekan, tidak ada satu pun penjaga yang menunggu.
Terlihat Budi dan temannya saling menebak-nebak. Penasaran ingin masuk, namun keinginannya​ itu tidak terwujud. Budi dan temannya hanya bisa melihat dari luarnya saja.
“Mbak, penjaganya enggak ada ya, ini makamnya siapa ya,” tanya Budi kepada bertuahpos dilokasi, Jumat (7/4/2017).
Sebagai informasi yang bertuahpos dapatkan, di dalam komplek ini terdapat makam-makam keluarga raja pada Kerajaan Siak Sri Indrapura dan juga pendiri Kota Pekanbaru.
Biasanya wisatawan yang berkunjung kemari untuk melihat makam, di antara mereka juga banyak yang datang untuk berziarah.
Komplek makam tersebut diantaranya terdapat makam Sultan Jalil Alamuddinsyah (Marhum Bukit). Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah yang juga dikenali juga sebagai Tengku Alam merupakan sultan keempat di kerajaan Siak Sri Indrapura. Beliau memerintah dari 1766 mangkat dalam tahun 1780 dengan gelar Marhum Bukit.
Selanjutnya ada Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Mu’azamsyah (Marhum Pekan) merupakan sultan kelima dalam turutan sultan-sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Baginda memerintah dari tahun 1780 sehingga 1782. Kerajaan Siak berkedudukan di Senapelan atau Pekanbaru sekarang ini. Dan beliau juga pendiri Kota Pekanbaru dan beliaulah yang mendapat gelas Marhum Pekan pada 1782.
Lalu, ada Makam Syaid Syarif Usman Shabuddin (Marhum Barat) adalah menantu dari Sultan Abdul Jalil Alamuddinsyah (marhum bukit) sekaligus Panglima Perang kerajaan Siak dan Ulama Kerajaan pada masa itu, ia mangkat saat ia sedang melakukan perluasan di daerah barat itu sebabnya beliau mendapat gelar Marhum Barat.
Dan juga Makam Tengku Embong Badari’ah, dia adalah anak dari Sultan Abdul Jalil Alamuddinsyah (Marhum Bukit) dan juga istri dari Syaid Usman (Marhum Barat).
Selain itu, Sultanna Khodijah atau Daeng Tijah merupakan istri dari Sultan Alamuddin Syah (Marhum Bukit). Beliau keturunan dari Opu-Opu Bugis yang berkuasa di kerajaan Riau Lingga.    Â
Tak hanya itu, terdapat juga Tengku Pangeran Kusuma Dilaga / Sayid Zen Al Jufri adalah cucu dari Sultan Alam dari anak beliau yang bernama Tengku Hawi / Hawa yang menikah dengan Sayid Sech Al Jufri. Pangeran Kesuma Dilaga merupakan seorang Panglima Perang Kerajaan Siak pada masa Sultan Siak ke 7 dan 8.  Â
Nah, bagi anda yang ingin berziarah atau hanya mengunjungi Komplek Makam Mahram, bisa langsung datang di akhir pekan atau pada sore hari. Makam ini bersebelahan dengan Masjid Raya Senapelan. (Bpc8)*