BERTUAHPOS.COM (BPC), INHIL – Sekretaris Daerah Kabupaten Indragiri Hilir H Said Syarifuddin memimpin Apel Akbar dan Gladi Penanggulangan Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Tahun 2017.
Kegiatan apel yang dilaksanakan di Lapangan Upacara Gajah Mada Tembilahan ini dihadiri Kodim 0314 Inhil Letkol Inf J Hadiyanto, Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung SIK, Ketua DPRD H Dani M Nursalam, Kepala BASARNAS Provinsi Riau, Pos Siaga SAR Tembilahan Letda Rio Putra, Kepala BPBD Provinsi Riau yang di Wakili Kabid Pencegahan dan Kesiap siagaan Komaruddin, Unsur Forkopimda, Asisten dan beberapa pejabat Esselon di lingkungan Pemkab Inhil.
Sekda Said Syarifuddin dalam sambutannya mengatakan, saat ini bencana bukan hanya menjadi urusan pemerintah saja. Tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, dunia usaha/swasta serta masyarakat.
“Bencana adalah urusan semua pihak, karena yang terkena dampak oleh bencana kita rasakan bersama. Pencegahan dini terhadap bencana dapat mengurangi, bahkan menghindarkan dampak yang terjadi akibat bencana,†ungkap Sekda.
Pencegahan dini dapat dilakukan dengan seringnya dilakukan simulasi dan gladi lapangan, sehingga hal apa yang perlu dipersiapkan, proses evakuasi dan teknik evakuasi harus diperhitungkan juga. Untuk mewujudkan hal tersebut.
“Maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau memandang perlu untuk mengadakan Gladi Lapangan Penanggulangan Bencana tahun 2017 ini di Kabupaten Indragiri Hilir yang termasuk Kabupaten yang rawan bencana Karlahut di Provinsi Riau,†sebutnya.
Ditambahkan, atas nama pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir menyampaikan rasa bangga serta apresiasi kepada TNI, Polri, Manggala Agni, Polisi Kehutanan, Satuan Polisi Pamong Praja, pemadam kebakaran dan Masyarakat Peduli Api serta segenap komponen masyarakat dan stake holder terkait. yang telah bekerja sama dengan baik dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Indragiri Hilir.
Berdasarkan hasil rekapitulasi kebakaran hutan dan lahan, jumlah area terbakar pada tahun 2015 seluas 845,9 hektare dengan jumlah 371 hotspot, sedangkan pada tahun 2016 terjadi penurunan kebakaran hutan dan lahan yang cukup signifikan yakni jumlah area yang terbakar lebih 80 hektare dengan jumlah 26 hotspot.
“Penurunan jumlah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2015 – 2016 tersebut karena adanya upaya-upaya yang dilakukan yakni melakukan patroli rutin, melakukan sosialisasi, melakukan himbauan, baik secara lisan maupun tertulis serta melakukan pembinaan kelompok masyarakat akan bahaya kebakaran hutan dan lahan,†imbuhnya. (ADV)