BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Salah satu olahraga ekstrim yang berkembang di kalangan muda Pekanbaru adalah Hore BMX. Sebuah wadah bagi para pecinta sepeda BMX yang ada di kota bertuah.
“Komunitas Hore BMX terbentuk pada awal tahun 2012 lalu, tepatnya pada tanggal 14 Februauri. Komunitas Hore BMX ini dibawa oleh orang Jogjakarta namanya Petir,” ujar Endi Wakil Ketua Hore BMX kepada bertuahpos.com saat latihan di car freeday Minggu(31/08/2014) kemarin.
Petir bersama tiga orang lainnya yang berinisiatif untuk membentuk komunitas ini. Mereka berempat lah yang dikenal sebagai pendiri awal Hore MBX. Seiring dengan perjalanan waktu, sekarang anggotanya semakin bertambah menjadi 25 orang.
Endi bercerita, dilihat dari jumlahnya, anggota Hore BMX ini termasuk tidak sebanyak pada komunitas lainnya. Hal yang wajar karena olah raga ini merupakan olah raga ekstrim yang membutuhkan keberanian tinggi.
“Selain itu olah raga dengan sepada BMX ini juga tergolong mahal, karena sepeda yang digunakan tidak sama dengan sepeda pada umumnya. Untuk ban saja harganya Rp250 ribu dan untuk satu set jari-jari berkisar Rp400 ribu,” jelasnya.
Untuk satu sepeda yang standar, harganya berkisar Rp4 juta. Sepeda jenis ini untuk permainan flatland. Sedangkan untuk permainan street, harganya bisa lebih mahal, berkisar Rp8 juta.
Sedangkan permainan yang dilakukan pada sepeda BMX sendiri ada dua kategori. Kategori pertama Flatland, dimana permainan hanya dilakukan pada bidang datar saja. Seperti aspal atau lapangan. Kategori kedua street, permaninan dilakukan di tempat-tempat yang menggunkan alat atau menantang seperti menggunakan jumping, jump box, dan rel.
“Hore BMX merupakan satu-satunya komunitas speda BMX yang ada di Indonesia yang sudah punya 4 cabang di 4 kota yang berbeda. Yakni Jogja, Pekanbaru, Air Molex, dan Perawang,”jelasnya
Hore BMX juga memberikan kesempatan bagi siapa saja yang ingin bergabung di komunitas ini. “Siapa saja boleh dan tidak ada dipungut biaya, yang terpenting dia punya hobi. Kalau tidak punya sepeda pun tidak apa- apa, tetapi jika bagi anggota yang ingin pesan, bisa kita pesankan dan kita rakit dengan pembelian secara cicilan. Bagi yang berminat gabung silahkan datang ke Jalan Bawon No 12,”jelasnya.
Saat ini anggota komunitas tak ada perbedaan status sosial. Banyak yang masih sekolah, kuliah, kerja dan bahkan ada juga yang sudah beristri.
Untuk jadwal latihan, Hore BMX pada malam Minggu di Jalan Gajah Mada. Sedangkan latihan gabungan kita latihan Malam minggu di Jlan Gajah Mada dari pukul 20.00 Wib samapi jam 23.00 malam.
“Sedangkan dana kas kita ambil dari undangan event karena komunitas kita sering diundang ke acara – acara seperti acara funbike, ulang tahun mal dan lainnya. Jadi uang yang kita daapat kita belikan ke alat-alat latihan,” tambahnya.
Memang biasanya Hore BMX menerima undangan untuk mengisi acara sebuah iven. Satu kali tampil tanpa alat, mereka bandrol tarif Rp 1 juta. Jika menggunakan alat, tarifnya lebih tinggi yakni Rp 1,5 juta.
Saat ini salah satu kendala yang dirasakan Endi dan kawan-kawan adalah keterbatasan tempat latihan. “Saat ini keluhan kami di Pekanbaru minimnya tempat latihan, dan sebelumnya kami juga sudah pernah masukkan proposal ke Dinas Pemuda dan Olahraga. Tetapi sampai sekarang belum ada respon, ya walaupun tidak ada kita tetap latihan, untuk belajar kita secara otodidak saja dengan lihat di youtobe,” ungkap Endi.
Ke depanya kita berharap kepada pemerintah agar dibangun tempat latihan bagi para pecinta olah raga ekstrim. Karena untuk tempat latihan olah raga ekstrim sama, jadi cukup dibuatkan satu skate park saja kami sudah bersyukur,” harapnya.(yogi)
Â