BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Wakil Ketua DPD Sumbagut Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Ibnu Mas’ud mengatakan pihaknya tidak menolak rekam biomtrik untuk visa umroh dari Arab Saudi.
Namun, lanjut Ibnu, pihaknya menilai Visa Facility Services (VFS) TasHeel sebagai pihak operator belum siap, terutama di sisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga fasilitas perekaman.
“Sehingga menyulitkan calon jemaah umroh yang mau berangkat. Coba bayangkan, untuk Riau dan Kepulauan Riau (Kepri), cuma ada di Pekanbaru. (Kantorn VFS TasHeel) numpang di Kantor Pos Pekanbaru. Ini tidak layak,” ujar Ibnu kepada bertuahpos.com, Jumat 21 Desember 2018.
Ibnu menambahkan kondisi tersebut akan menyusahkan jemaah. Apalagi, jika ada jemaah dari kepulauan, seperti Natuna, maka akan sangat menyulitkan.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umroh Kemenag Riau, Abdul Wahid mengatakan saat ini VFS TasHeel hanya mempunyai 2 alat perekaman dan 3 orang petugas.
Akibatnya, antrian selalu terlihat di kantor VFS TasHeel Pekanbaru setiap harinya. Bahkan, sampai pukul 10 malam.
“Ya, bisa dibayangkan, jumlah alat perekamnya hanya 2, dan petugasnya 3 orang. Sementara, calon jemaah yang harus rekam biometrik ratusan setiap hari. Kalau dikatakan kurang memadai, ya secara standar pelayanan belum memadai,” pungkas Wahid. (bpc2)