BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tanjak kini ramai diperbincangkan, sebagai oleh-oleh atau suvenir khas Riau.
Namun harganya masih sangat tinggi, sehingga ketertarikan wisatawan dan masyarakat lokal untuk membeli sangat sedikit. Jika ingin dijadikan suvenir khas Riau, maka harganya harus di bawah Rp 50 ribu.Â
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Riau Asrizal, kepada bertuahpos.com, Selasa (28/11/2017).Â
“Saat ini harga Tanjak itu masih di atas Rp 100 ribu, bagaimana mungkin orang mau beli. Kalau ingin dijadikan suvenir harganya harus di bawa Rp 50 ribu,” ujarnya, di Kantor Gubernur Riau.Â
Tanjak itu sejenis penutup kepala mirip seperti udeng Bali. Kalau dulu, itu biasa dipakai oleh masyarakat kerajaan di Riau, dan selalu dipakai saat acara resmi kerajaan.Â
Asrizal menyebut, untuk industri kreatif yang memproduksi Tanjak di Riau masih sedikit. Sehingga harganya mahal. Selain itu, bahan untuk produksi Tanjak juga berbeda.Â
Baca:Â Tanjak Didorong Untuk Jadi Souvenir Khas Melayu
“Kalau memang itu dibuat dengan kain kualitas tenun, saya rasa tidak apa-apa mahal. Tapi juga harus ada Tanjak dengan kualitas rendah sehingga harganya murah. Ini untuk masyarakat kelas bawah,” katanya.Â
Harga Tanjak bervariasi dianggap jauh lebih bagus supaya wisatawan punya banyak pilihan untuk suvenir. Untuk kelas pejabat atau pengusaha bisa saja pakai Tanjak dengan harga mahal.Â
“Namun yang lebih penting itu untuk masyarakat atau wisatawan kelas bawah. Kalau mahal mereka tidak mau beli,” ujar Asrizal. (bpc3)