BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) menyatakan ada sebanyak 232,45 juta serangan siber sepanjang tahun 2018. Dari jumlah itu sekitar setengahnya merupakan serangan malware yakni 122 lebih serangan. Direktorat Proteksi Ekonomi Digital BSSN Anton Setiawan, mengatakan angka itu meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 200 juta serangan siber.
“Dari penilaian kami hal ini karena semakin canggihnya serangan yang dikembangkan oleh aktor kriminal di bidang siber. Mereka banyak kembangkan teknik-teknik baru sehingga punya kemampuan kaya state actor (siber kriminal yg didukung negara),” ujarnya seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.
Anton mengakui aktor-aktor ini berhasil mengembangkan tool dengan canggih sehingga membuat mereka sulit dibedakan mana yang peretas profesional dan state aktor. Sekitar 60 hingga 70 persen sektor publik menjadi sasaran serangan siber. Sementara di Indonesia, situs pemerintah dengan domain .go.id menjadi sasaran empuk serangan dan port 123 sebagai port yang paling sering diserang.
Dijelaskannya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan target serangan siber terbanyak di dunia sekaligus sebagai sumber serangan terbanyak. BSSN mencatat data serangan siber ini juga mencakup 2.885 serangan dari laporan publik dan 1.872 peretasan dari celah keamanan.
BSSN juga mencatat ada 16.939 insiden situs. Sedangkan sisanya merupakan angka serangan lain yang tidak dijelaskan lebih rinci oleh BSSN. Dan diperkirakan jumlah serangan siber akan terus berkelanjutan dan ditengarai akan semakin parah. (bpc3)