BERTUAHPOS.COM (BPC) – Kantor salah satu calon presiden Prancis dilempar bom molotov. Kendati tidak menyebabkan jatuh korban jiwa, tetapi itu sudah cukup terlihat, bahwa Prancis rawan menjelang pemilihan presiden putaran pertama. Untuk itu, menjaga agar situasi kembali kondusif, 50 ribu polisi dikerahkan. Pasukan ini juga di-back-up personil tentara.
Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis, Matthias Fekl, 50 ribu polisi itu akan diterjunkan untuk menjaga 67 ribu tempat pemungutan suara (TPS). Surat kabar Journal du Dimanche menyebut, pengerahan pasukan dalam jumlah besar ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi teror di hari pemungutan suara.
Menurut Independent, Selasa (18/4/2017), rencana pengamanan pemilu juga mencakup penanganan kekerasan dari kelompok-kelompok ekstrimis. Tak hanya di putaran pertama, keamanan ketat juga akan diterapkan di putaran kedua.
Baca: AS Jatuhkan Bom, Saham Wall Street Anjlok
Badan intelijen Prancis sudah memperingatkan para calon presiden akan adanya potensi teror. Ancaman itu dimungkinkan akan ditujukan pada pribadi capres atau kantorr mereka.
Dan itu sudah terjadi pada capres Marine Le Pen di Kota Paris. Kantornya diserang orang tak dikenal dengan bom molotov. Kendati tidak menyebabkan kerusakan berat dan korban jiwa, tetapi teror ini membuat Pemerintah Prancis harus ekstra waspada.
Seperti diketahui, Prancis akan menyelenggarakan pemilu putaran pertama yang berlangsung 23 April. Sedang ntuk putaran kedua akan dilakukan 7 Mei 2017 mendatang. jss