BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Terbengkalai lama, hingga saat ini nasib kelanjutan pembangunan pasar Cik Pun belum juga ada ujung pangkalnya. Ketidaksepahaman yang terjadi malah ada di Pemerintah Kota Pekanbaru sendiri.
“Pembahasan soal pembangunan Pasar Cik puan masih belum putus,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, Muhammad Firdaus kepada bertuahpos.com, Rabu (19/10/2016).
Antara Pemerintah Kota Pekanbaru dan DPRD Kota Pekanbaru belum menemukan kata sepakat bagaimana konsep jelas kelanjutan pembangunan pasar tradisional tersebut.
Pembangunan pondasi geudung yang sudah mangkrak selama bertahun-tahun belum bisa dilanjutkan karena konsep dan sistem pembangunannya masih diperdebatkan kedua instansi itu.
Pemerintah Provinsi Riau sebagai mediator, saat ini hanya menunggu tawaran konsep pembangunan tersebut. Jika sudah kelar, laksanakan. Namun keinginan Pemerintah Kota Pekanbaru menggandeng pihak ketiga untuk kelanjutan pembangunan sepertinya tidak sepaham dengan pandagan DPRD Kota Pekanbaru,
Firdaus mengatakan, masalah ini memang perlu didudukkan lagi. Keinginan Pemerintah Kota Pekanbaru menggunakan pihak ketiga supaya kelanjutan pembangunan pasar itu bisa tuntas sampai selesai. Namun DPRD Kota Pekanbaru khawatir, jika Pasar Cik Puan diambil alih pihak swasta, akan ada beban biaya tinggi kepada pedagang untuk membayar sewa tempat di pasar itu.
Sejauh ini, banyaknya keinginan dari para petinggi membuat rencana pembangunan pasar itu belum satu suara. Termasuk masalah bangunan yang sudah berdiri separuh, dan menelan dana miliaran rupiah sudah menjadi aset pemerintah. Setelah itu akan dilepas ke pihak swasta.
Untuk melanjutkan pembangunan, tentu ada biaya besar yang akan dikeluarkan pengembang. Beban untuk mengganti itu tentu dilimpahkan kepada pedagang, dengan memberlakukan tarif biaya sewa yang cukup tinggi.
“Sejauh ini belum ada titik temu dan perlu didudukkan lagi. Soal proposan yang sebelumnya diminta Pak Gubernur sudah mereka ajukan,” sambungnya.
Penulis: Melba