BERTUAHPOS.COM (BPC), KUALA INDRAGIRI – Ribuan masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau dan luar daerah bahkan juga ada yang datang dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura memadati Mesjid Al Hidayah, Kampung Hidayat, Desa Teluk Dalam, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra) dalam rangka memperingati 79 Tahun Haul Syekh Abdurrahman Siddiq Bin Syekh HM Afif Mufti Indragiri 4 Sya’Ban 1437 H, Rabu (11/5/2016).
Selain masyarakat juga terlihat petinggi-petinggi negeri seperti dari Pewakilan Pemerintah Provinsi Riau Ferry Hc Set Bakorluh, Bupati Inhil HM Wardan, Bupati Inhu H Yopi Arianto, unsur Forkopimda Provinsi Riau dan Kabupaten Inhil, para pejabat dari provinsi dan kabupaten, seperti Kalimantan Selatan, Bangka Belitung, Kepri, Tanjungjabung dan Inhu ikut menghadiri haul satu ulama besar ini.
Selaku pemimpin Inhil, Bupati Wardan dalam sambutannya mengatakan jika 79 tahun yang lalu Inhil masih memiliki seorang ulama besar yang pantas dijadikan panutan dalam kehidupan, baik diri pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
“Beliau adalah Syekh abdurrahman sidiq Atau yang lebih kenal dengan panggilan kehormatan tuan guru, seorang ulama besar yang karismatik. Selain itub Beliau pernah menjabat Mufti Kerajaan Indragiri 1910-1937 Masehi,” tuturnya.
Ulama yang dikenal juga dengan julukan Tuan Guru Sapat ini adalah sosok ulama yang cerdas dan terbukti banyaknya tulisan-tulisan beliau yang dijadikan rujukan fakta ini menjadikan Syekh Abdurrahman Sidiq tidak hanya dikenal di Indragiri saja bahkan nama beliau di hormati di negara-negara tetangga, Malaysia, Singapura, Thailand dan negara lainnya
“Salah satu karya Tuan Guru Sapat yang sangat terkenal adalah ’Syair Ibarat Kabar Kiamat’ yang dikategorikan sebagai karya sastra keagamaan Islam dan salah satu peninggalan beliau adalah mesjid tua Parit Hidayat ini yang beliau bangun bersama para santri pada tahun 1927,” kata Wardan lagi.
Melihat ramainya jemaah cukup tabg hadir, Bupati Wardan berharap kegiatan haul ini tidak hanya sebagai kegiatan rutin nitas terpenting itu bagaimana mengambil makna dari kegiatan tersebut.
“Kita mengerti dan memahami perjuangan Tuan Guru dalam rangka mengembangkan agama, membangun mental spiritual masyarakat di sini. Beliau sudah tinggalkan ’warisan’. Semoga dapat dilaksanakan, dapat diterapkan, dan dapat menjadi pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyaknya jemaah yang hadir hari ini membuktikan bahwanya beliau seorang tuan guru besar, pemimpin memiliki karisma dan mudah-mudahan ini memberikan berkah, safaat bagi beliau dan harapan kita negeri tercinta Kabupaten Inhil,” ujarnya. (adv)