BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Jika tidak ada aral melintang, PAN akan membuka penjaringan bakal calon walikota Pekanbaru Mei ini. Hal itu dilakukan untuk mencari sosok yang benar-benar potensial sebagai pemenang pada Pilwako Pekanbaru 2017 mendatang.
Ketua DPD PAN Pekanbaru, Nofrizal menjadi salah satu nama yang menyatakan keikut sertaannya. “Kita siap, walau banyak pesaing,” ujarnya kepada kru bertuahpos.com, Senin (02/05/2016).
Mengenai kans dirinya maju diusung PAN, Nofrizal menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme partai. “Jadi peluang kader dan non kader diusung itu sama besar. Tetapi tentunya nanti ada penilaian dari survei,” sebutnya.
Ketika ditanya seandainya partai memilih orang lain untuk diusung, Nofrizal tidak masalah. “Kita siap (tidak dipilih partai). Tetapi dengan alasan yang jelas. Kalau kader tidak mempunyai poluleritas, tidak mugkin dipaksa majukan,” katanya.
Mengenai anggapan sejumlah pihak tentang incumbent atau petahana yang masih kuat, Nofrizal hanya melempar senyum. “Itukan masih katanya katanya. Semua sekarang mengklaim paling layak, lihat saja nanti,” tuturnya.
Namun Nofrizal saat ini memilih untuk fokus pada sosialisasi dirinya, ketimbang berspekulasi kemungkinan dirinya maju sebagai calon walikota. “Kita lihat nantilah perkembangannya,” ujarnya.
Selain Nofrizal, kader PAN lainnya yang menyatakan maju pada Pilwako Pekanbaru 2017 yakni Ade Hartati. Nama Ade yang juga tercatat sebagai anggota DPRD Provinsi Riau ini bahkan disebut-sebut akan berpasangan dengan calon incumbent Ayat Cahyadi, Wakil Walikota Pekanbaru.
Hampir semua partai sudah melakukan pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota Pekanbaru 2017. Seperti PDIP, Nasdem, Golkar, Gerindra, Hanura, Demokrat, PKB dan PPP. Masing-masing partai menyatakan membuka peluang selebar-lebarnya bagi non kader ikut Penjaringan.
Hal menarik lainnya, Pilwako Pekanbaru 2017 ini menarik. Sebab tidak ada partai yang bisa mengusung calon sendiri tanpa adanya koalisi. Bahkan Partai Golkar dan Demokrat  yang sejatinya mendominasi kursi di DPRD Pekanbaru, tetap harus berkoalisi karena jumlahnya masih di bawah syarat minimal KPU.
Sesuai aturan partai bisa mengusung calon sendiri jika punya kursi 20 persen di legislatif. Sedangkan dari 45 kursi yang ada Golkar hanya punya tujuh kursi sedangkan Demokrat cuma enam.
Penulis: Riki