BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, mengaku sempat kagum dengan konsep yang diusung Presiden RI Joko Widodo. Diantara konsep tersebut adalah konsep kemaritiman dan revolusi mental. “Saya tidak tahu kenapa konsep kemaritiman itu tidak dilanjutkan,” katanya, pada saat menyampaikan pidato kebangsaan di Gedung Daerah Provinsi Riau, Jalan Diponegoto, Pekanbaru, Rabu (30/03/2016).
Dia menambahkan bahwa 70 persen tanah air adalah laut dan air. Sudah selayaknya bangsa ini dipimpin dari laut, bukan di Istana Merdeka. “Kalau saya jadi presiden, saya jual pesawat kepresidenan,” katanya.
Namun terlepas dari itu, Fahri melihat bahwa konsep kemaritiman yang diusung Jokowi tidak lagi bisa berjalan baik. Selian itu dia menyebutkan bahwa hadirnya Sumber Daya Alam tidak lain adalah bentuk “kutukan” bagi suatu daerah.
( Baca juga :Plt Gubri Ternyata Pernah Jadi Supir Fahri Hamzah)
“Banyak bukti nyata bahwa hadirnya Sumber Daya Alam menyebabkan pertumpahan darah. Dan Pulau Sumatra adalah background daerah baru pembangunan,” sambungnya.
Fahri menyampaikan pidato kebangsaanya, selain sebagai tamu dalam acara pelantikan KAMMI, juga sekaligus memperingati milad KAMMI yang 18 tahun.
Dalam pergelaran acara ini, dia tidak terlihat mengenakan jas dan dasi. Fahri mengenakan kemeja hitam bermotif garis dengan kopiah hitam pada saat berdiri di depan podium.
Dia juga banyak bercerita tentang buku-buku sejarah dia baca tentang sejarah bangsa Indonesia. Kata Fahri, masa pemerintahan Jokowi adalah generasi baru dalam permainan bangsa. “Jokowi adalah satu-satunya jaminan bahwa kita semua juga bisa jadi presiden,” ungkapnya.
( Baca:Pertemuan Tertutup, Wakil DPR RI Fahri Hamzah Bicara Soal Venue PON Riau)
Kehadiran Fahri dalam kesempatan ini memberikan stimulus dan semangat baru bagi mahasiswa dalam memandang tata cara pemerintahan dalam kemajuan bangsa. Sebelumnya, dia sudah melaksanakan pertemuan dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubenur Riau Arsyadjuliandi Rachman sehari sebelumnya. Pertemuan mereka secara tertutup itu membahas beberapa persoalan yang kini sedang dihadapi Riau.
Penulis: Melba