BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Perusahaan Terbatas (PT) Bumi Siak Pusako atau BSP Siak sejak awal sudah melakukan pembahasan soal rencana efisiensi jam kerja. Upaya ini dilakukan, sebab tidak ada jaminan harga minyak dunia akan kembali membaik.
Bupati Siak, Syamsuar yang juga sebagai pemegang saham utama di perusahaan milik Pemkab Siak itu memperkirakan, jika memang kemungkinan terburuk dilakukannya pemutusan hubungan kerja atau PHK di tubuh BSP. Maka Pemerintah Kabupaten Siak juga tidak bisa memberi jaminan lapangan pekerjaan untuk karyawan yang sudah di PHK itu. ( baca : Samsuar Soal PHK Karyawan Migas, Katanya Itu Kodrat)
“Kalau di Pemerintah Daerah tidak bisa menyediakan lapangan pekerjaan, sedangkan untuk lowongan pegawai negeri sipil saat ini juga tidak dibuka. Satu-satunya cara kami masih berharap pada sektor swasta,” katanya.
Dia menjelaskan, selaku pemegang saham terbesar di PT Bumi Siak Pusako, masalah PHK karyawan Migas tidak bisa ditawar menawar. Kondisi jatuhnya harga minyak dunia memaksa pihak perusahaan harus memangkas karyawannya, jika memang hal itu perlu dilakukan. “Kalau duit tak ade, cemane? ( kalau tidak ada uang, mau bagaimana?)” Sambungnya.
Dia menambahkan untuk sementara ini, Syamsuar belum terima laporan, apakah perusahan minyak PT Bumi Siak Pusako, Kabupaten Siak itu akan melakukan PHK karyawan. Hanya saja tahapan efisiensi kemungkinan besar akan tetap dilakukan.
Dia bersama pihak pemegang kebijakan di perusahaan itu sedang memikirkan solusi terhadap masalah ini. Langkah kebijakan yang diharapnya, tentunya tidak mengganggu karyawan di perusahaan tersebut.
Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Riau mengakui bahwa rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), di sejumlah karyawan perusahaan yang bergerak di bidang Minyak dan Gas atau Migas, akan sangat memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat. ( baca : Karyawan Migas Terancam PHK, Ini Solusinya Menurut Iwapi Riau)
Ketua Iwapi Riau, Irma Hafidah Rachman mengatakan, bahwa dengan dilakukannya PHK tidak hanya memberi dampak terhadap pekerja saja, melainkan akan berpengaruh terhadap perekonomian keluarga.
“Bahkan akan memberikan dampak perekonomian terhadap satu keluarga. PHK yang dialami suami, tentu akan berdampak pada istri, dan anak-anak,” katanya. ( baca :Samsuar Soal PHK Karyawan Migas, Katanya Itu Kodrat)
Sejumlah perusahaan Migas di Riau saat ini sedang melakukan efisiensi jam kerja pegawainya. Langkah itu terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan Migas dari kerugian. Hal itu dilakukan mengingat harga minyak dunia terus bergerak diharga tersendah sejak tahun lalu, hingga awal tahu 2016 ini. (melba)