BERTUAHPOS.COM, PANGKALAN – Jalan Nasional Sumbar-Riau tepatnya di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, Jumat (15/01/2016) sekitar Pukul 04.00 Wib subuh tertimbun longsor. Akibatnya selama 8 jam arus transportasi Sumbar-Riau tersendat karena diberlakukan sistem buka tutup satu arah oleh jajaran Polisi Kabupaten Limapuluh Kota. Beruntung longsor terjadi saat jalan dalam kondisi lengang dari hiruk pikuk lalulintas kendaraan, hingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Kapolsek Pangkalan Iptu Karbert bersama denggan Kasat Lantas Polres Limapuluh Kota AKP Riko Syaputra lansung turun kelokasi untuk melakukan penertiban arus lalulintas hingga evakuasi material longsor selesai dilakukan sekitar Pukul 11.00 Wib menjelang sholat Jumat.
“Memang kita langsung melakukan pengaturan kendaraan baik dari arah Riau menuju Sumbar maupun sebaliknya. Karena hanya sebahagian badan jalan yang tertimbun sehingga arus lalulintas dua arah diberlakukan sistem buka tutup,” jelas Kapolsek Pangkalan Iptu Karbet.
Disampaikan Kapolsek, disamping timbunan longsor yang memenuhi badan jalan Nasional Sumbar-Riau di Kilometer 16 dari arah Pangkalan, tersendatnya arus juga disebabkan adanya satu truk Fuso yang masuk dalam parit sehingga arus lalulintas tambah tersendat.
Camat Pangkalan Andri Yasmen, juga menyebut bahwa longsor yang menimbun badan jalan Nasional Sumbar-Riau di awal tahun 2016 ini sudah berkali-kali terjadi. Pada tanggal 6 dan 7 Januari 2016 lalu berjam-jam kenderaan roda dua dan empat tidak bisa lewat akibat badan jalan ditutupi material longsor dengan tinggi mencapai 4 meter.
“Ini bukan kali pertama, tetapi dalam kurun waktu 15 hari di tahun 2016 ini saja sudah berkali-kali terjadi longsor. Longsor kali ini tidak parah karena arus lalulintas masih tetap bisa dilalui walau dengan sistem buka tutup,” jelas Camat.
Menurut camat, kondisi tanah tebing di kiri kanan jalan mulai dari Lubuak Bangku, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota sampai perbatasan Sumbar Riau memang masih labil. Mengingat pasca musim panas yang cukup panjang yang menyebabkan tanah jadi retak dan saat hujan turun kontur tanah tidak bisa menahan derasnya debit air hingga longsor.
“Kita meminta pengendara jalan tetap waspada saat melintasi jalan nasional Sumbar-Riau tepatnya di Koto Alam, atau sepanjang Lubuak Bangku hingga perbatasan Sumbar dengan Kabupaten Kampar, Riau. Bila hujan turun, diminta pengendara tidak berhenti di bawah batang pohon atau didekat tebing, karena sangat berbahaya,” pinta camat. (khatik)