BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pekanbaru memang bukanlah kota yang dipenuhi objek wisata seperti kota lainnya di Indonesia. Namun ada daya tarik tersendiri dari Kota Bertuah ini.
Â
Diantaranya memiliki kultur budaya Melayu yang identik dengan budaya Islam. Karenanya, wisata religi menjadi objek menarik yang bisa dikunjungi untuk berakhir pekan atau sekedar bersantai.
Â
Salah satu tempat tersebut adalah Masjid Agung An-nur. Masjid besar yang berlokasi tak jauh dari pusat kota. Masjid An-nur mulai dibangun pada 27 Rajab 1388H atau 19 Oktober 1968. Ini merupakan salah satu masjid yang termegah se-Indonesia.Sebenarnya terdapat ambiguitas dalam penyebutan nama masjid ini. Apakah Masjid Agung An-Nur Pekanbaru atau Masjid Agung An-nur Riau. Namun setelah berdirinya Masjid Ar-Raman di pusat kota Pekanbaru, maka sah-lah Masjid termegah di Riau ini menjadi Masjid Agung An-Nur Riau.
Â
Masjid yang mampu menampung 4.500 orang jamaah ini dirancang oleh arsitek Ir. Roseno. Ada tiga lantai dalam komplek bangunan masjid. Bagian atas dengan 13 buah pintu, digunakan untuk sholat. Sedangkan lantai bawah untuk kantor dan ruang pertemuan.
Â
Arsitektur Masjid An-nur mengadopsi arsitekstur Taj Mahal di India sehingga Masjid ini terkenal dengan sebutan Taj Mahalnya Indonesia. Namun untuk menghindari keidentikan itu, kolam bagian depan masjid didatarkan kembali.
Â
Pada bagian ruangan masjid terdapat hiasan berupa tulisan kaligrafi. Karya seni tersebut ditulis oleh Azhari Nur, kaligrafer asal Jakarta pada tahun 1970.Â
Â
Namun bangunan yang sekarang bisa kita lihat, bukanlah arsitektur awal tersebut. Bangunan yang sekarang adalah hasil renovasi besar-besaran Shaleh Djasit yang kala itu menjabat gubernur tahun 2000. Perombakan meliputi bagian gedung dan menambah area lahan. Semula hanya empah hektar, diperluas tiga kali lipat hingga menjadi 12.6 hektar.
Â
Sampai saat ini, Masjid An-nur terbuka untuk umum. Banyak warga masyarakat yang berkunjung di sana. Baik untuk beribadah, berolah raga atau sekedar bersantai menghabiskan waktu. (bbs/smr)