BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sejumlah masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Penderitaan Rakyat Riau atau Ampera, nekat berbaring di depan mobil polisi yang melakukan patroli, Senin (14/09/2015).
Â
Aksi demonstan itu tidak banyak melibatkan massa. Disaat mobil patroli aparat kepolisian melintas, spontan massa menarik spanduk yang berisikan nada protes, berbaring di aspal, tepat di depan roda mobil patroli itu. “Bantu kami, pak. Segera evakuasi kami,” teriak mereka.
Â
Aparat kepolisian yang bertugas mengamankan aktifitas itu, terlihat tidak melarang atau memberikan perlawanan. Tak lama setelah melakukan aksi yang cukup berbahaya itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Riau, Masperi, didampingi beberapa pejabat lain, turun menghampiri masa aksi.
Â
Didepan aparat pemerintahan Provinsi Riau itu, aksi pembacaan puisi pun dilakukan. Berkali-kali mereka berteriak: Sontoloyo Kau Jakarta. Puisi ini masih meneriakkan soal bencana asap di Riau, dan ketidak pedulian pemerintah Jakarta terhadap masyarakat Riau yang sudah terserang penyakit karena asap.
Â
Dalam tuntutannya Ampera Riau menutut agar pemerintah segera tetapkan status tanggap darurat bencana pencemaran udara nasional, yang sudah 4 minggu udara di Riau dalam status berbahaya.
Â
“Segera evakuasi ibu hamil, bayi, balita, anak-anak, lansia untuk keluar dari zona udara berbahaya di Riau,” ujar Koordinator Zainuddin.
Â
Mereka juga menuntut agar Pemerintah Provinsi Riau segara meliburkan guru-guru, tenaga harian lepas, PNS di seluruh instansi khususnya Kota Pekanbaru. “Pemerintah Jokowi-JK jangan gengsi,” teriaknya.
Â
Meski tidak membawa masa aksi yang banyak, aksi tersebut mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Riau. Namun, Masperi yang mewakili Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman tidak diberikan kesempatan untuk berbicara. “Kami hanya ingin Pemprov Riau mendengar saja. Kami tidak butuh masukan,” sambungnya. (Melba)