BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Kondisi ekonomi negara berkembang, seperti Indonesia tengah diuji. Berbagai persoalan global mendera sababkan nilai rupiah terhadap rupiah capai Rp 14 ribu per dollar Amerika Serikat.
Dampak tersebut berimbas dengan kenaikan komponen harga layanan dan jasa terutama umroh dan haji plus. Seperti penuturan Aji, karyawan di PDA travel ticketing haji plus dan Umrah cabang di Harapan Raya. “Kalau saat ini untuk satu perjalanan umrah yang 12 hari kalau dirupiahkan kisaran Rp 28 juta sampai Rp 30 juta,” katanya kepada bertuahpos.com.
Nominal ini meningkat dibanding saat rupiah masih Rp 10 ribu per dollar AS. “Kalau dulu Rp 22 juta sampai Rp 23 juta. Memang besar kenaikannya,” sebutnya, Kamis (27/08/2015).
Hal yang sama juga dikatakan, Rifan, karyawan Musafir Tour and Travel divisi umroh. Kepada bertuahpos.com, dirinya mengatakan kenaikan ongkos umrah memang naik signifikan. “Sekarang kisarannya Rp 27 juta sampai Rp 30 juta,” sebutnya.
Rifan menuturkan hal tersebut dikarenakan untuk transaksi ke penyedia jasa luar negeri seperti ongkos pesawat penginapan semua menggunakan kurs dollar. “Kalau kurs dollar naik, biaya ikut naik. Orang pun berpikir ulang mau umroh,” sebutnya.
Kenaikan biaya umrah ini diakuinya berdampak menurunnya minat masyarakat untuk umrah. “Kalau minat iya pengaruh, harga berubah sesuai kurs,” tuturnya.
Sebelumnya Ketua Asosiasi Pengusaha Perjalanan Wisata
Indonesia (ASITA) Provinsi Riau, Ibnu Masud kondisi ini telah banyak berpengaruh terhadap minat umroh masyarakat. “Dibanding tahun lalu, berkurang 30 persen,” katanya, saat ditemui bertuahpos.com.
Direktur PT Muhibbah Mulia Wisata Tour and Travel ini menyebut terjadi penurunan sekitar 30 persen
sudah terjadi sejak rupiah yang terus melemah terhadap dollar US. “Ini terjadi karena melemahnya
mata uang rupiah apalagi nilai tukar rupiah antarbank sudah menembus Rp14 ribu untuk 1 dolar AS,” katanya di ruang kerja.
Sehingga kini minat warga masyarakat terutama di Riau secara umum untuk melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci seperti Kota Mekkah dan Kota Madinah, kian menurun. Penyebabnya tak lain dikarenakan ongkos umroh maupun haji plus yang bertambah. (Riki)