Bertuahpos.com, Pekanbaru – Kinerja perbankan secara umum mengalami perlambatan sejalan dengan melambatnya perekonomian global tahun 2013. Namun demikian, fungsi intermediasi masih kuat tercermin dari naiknya LDR meskipun dibayang-bayangi kenaikan NPL.
Nilai tukar Rupiah terdepresiasi pada 2013 disertai volatilitas yang meningkat. Rupiah tahun 2013 secara poin to poin melemah 20,8% (yoy) kelevel Rp 12.170 perdolar AS atau secara rata-rata melemah 10,4% (yoy) kelevel Rp 10.445 per dolar AS. Hal ini disampaikan Kepala Bank Indonesia (BI Riau) Mahdi Muhammad, Rabu (15/01/13) saat sharing bersama wartawan di Pekanbaru.
Diterangkan Mahdi, tekanan terhadap Rupiah cukup kuat terjadi sejak ahir Mei 2013 hingga Agustus 2013. Sejalan dengan meningkatnya aliran modal keluar dipicu kenaikan inflasi domestik pada kenaikan harga BBM subsidi, persepsi terhadap prospek berjalan, serta pengaruh global akibat sentimen terhadap rencana pengangguran stimulus moneter oleh The Fed.
Secara umum, sambung Mahdi, perkembangan indikator kedalaman keuangan Riau masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan wilayah nasional dan wilayah Sumatra. Rasio DPK terhadap PDRB (Saving Rate) Riau pada tahun 2013 tercatat sebesar 10,64% atau relatif lebih kecil dibandingkan dengan kawasan Sumatra dan Nasional yang masing-masing tercatat sebesar 21,7% dan 36,2%.
“Rasio kredit terhadap PDRB Riau pada tahun 2013 sebesar 12,14% atau berada di bawah wilayah Sumatra dan Nasional yang masing-masing tercatat sebesar 25,80% dan 32,50%,” ungkapnya.
Ditambahkannya, jumlah rasio rekening simpanan terhadap jumlah penduduk Riau pada tahun 2013 mencapai 764 rekening per 1000 penduduk atau berada dibawah Sunatra yang mencapai 900 rekening per 1000 penduduk. (Syawal)
Â