Untuk itu dirinya memberikan arahan agar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pekanbaru menjemput bola dan merangkul organisasi-organisasi, maupun Pemda Sikawan untuk bersinergi.
“Kita MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition)nya, sedangkan paket wisata kita kerjasamakan dengan daerah yang punya wisata alam dan budayanya, seperti Candi Muara Takus di Kampar, atau Bono di Pelalawan,” kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT saatMusyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrembang) di Aula kantornya, Senin (23/03/2015).
Firdaus mengharapkan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang ada di daerah ini agar saling bekerjasama mendukung setiap kegiatan pariwisata.
Dirinya juga menyampaikan agar Dinas Pariwisata bisa mendorong kegiatan kegiatan Nasional bisa dibawa ke Riau khususnya Pekanbaru. Jika semuanya itu telah terlaksana dengan baik, lanjut dia, maka akan terwujud Pekanbaru menjadi Kota MICE atau yang lebih dikenal dengan pergelaran pameran dan pertemuan.
Â
Sebelumnya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau juga menyatakan dukungan pengembangan aset wisata di Riau. Kadin juga menggiatkan kegiatan untuk menggali saran guna mengembangkan kawasan megapolitan di Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Kampar, dan Pelalawan yang dinilai strategis menjadi “kawasan kota baru”.
Keberadaan Kota Pekanbaru sebagai sumber inspirasi pembangunan untuk daerah “hinterland” bagi Siak, Kampar dan Pelalawan. Kawasan Pekansikawan ini menurut dia nantinya akan didorong untuk tumbuh sebagai kawasan yang mendukung akselerasi percepatan pertumbuhan ekonomi. (Riki)