BERTUAHPOS.COM — Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Riau pada Juli 2024 tercatat sebanyak 38.365 kunjungan. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 0,71% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu 38.638 kunjungan.
Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, kunjungan wisman justru mengalami peningkatan sebesar 0,60% (year-on-year).
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, menjelaskan bahwa pemulihan sektor pariwisata di Riau mulai terlihat sejak tahun 2023.
Pada tahun tersebut, jumlah kunjungan wisman mencapai 394,55 ribu, naik sebesar 68,31% dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya mencatat 234,43 ribu kunjungan.
“Peningkatan ini bahkan melampaui capaian kunjungan sebelum pandemi Covid-19 pada tahun 2019, yang mencatatkan 328,59 ribu kunjungan dari Januari hingga Desember,” tuturnya.
Dalam catatan BPS Riau, jumlah kunjungan wisman pada Juli 2024 yang melalui pintu masuk utama imigrasi tercatat sebanyak 4.535 kunjungan. Sementara itu, pintu masuk perbatasan atau MPD mencatat 33.850 kunjungan.
“Dari jumlah tersebut, wisman yang menggunakan moda angkutan udara mendominasi dengan kontribusi sebesar 55,48%, sementara wisman yang menggunakan angkutan laut berkontribusi sebesar 44,52%.
Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru menjadi pintu masuk utama bagi wisman yang menggunakan angkutan udara, mencatat 2.516 kunjungan pada Juli 2024. Jumlah ini naik 19,19% dibandingkan dengan Juli 2023, meskipun mengalami penurunan 45,74% jika dibandingkan dengan Juni 2024.
Sementara itu, kunjungan wisman melalui pintu masuk utama imigrasi mengalami penurunan sebesar 39,78% dibandingkan dengan bulan Juni 2024. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023, jumlah kunjungan mengalami kenaikan sebesar 22,40%.
“Kenaikan ini terjadi di hampir semua pintu masuk imigrasi kecuali Pelabuhan Dumai,” katanya.
Sebaliknya, kunjungan wisman yang masuk melalui pintu masuk non-imigrasi atau MPD mengalami kenaikan sebesar 8,75% dibandingkan dengan Juni 2024. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, tercatat penurunan sebesar 1,75%.***