BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Brand fashion asal Riau, Sakinah By Thiffa Qaisty telah menghadirkan brand Sapola Indonesia untuk menyasar pasar anak muda kekinian.
Meski tergolong baru, Sapola Indonesia cukup mendapat respon positif di pasar milenial dan Gen Z, kata CEO & Creative Director Brand Sakinah by Thiffa Qaisty, Thiffa Qaisty Salsabila.
Dia mengatakan, hadirnya Sapola Indonesia tak lain untuk membuka pangsa pasar lebih luas, mengingat segmentasi pasar untuk brand Sakinah By Thiffa Qaisty telah menemukan pasarnya sendiri.
“Untuk merambah lebih luas ke pasar anak muda, kita menghadirkan dua produk yang berbeda meski masih satu produksi yang sama, yakni Brand Sapola Indonesia (daily Wear). Karena masih baru, brand ini masih tetap menempel dengan Sakinah by Thiffa Qaisty untuk kegiatan promosinya,” katanya Thiffa kepada Bertuahpos.com beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, produk Sapola Indonesia dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan anak muda sesuai dengan tren terkini. Meskipun masih baru, respon positif dari pasar telah mewarnai perjalanan bran ini.
Salah satu strategi unggul yang diterapkan yakni memanfaatkan media sosial untuk memperkuat citra merek. “Dari seluruh total omzet untuk kedua brand 60% penjualan dilakukan secara offline, selebihnya offline, terutama untuk pelanggan loyal kita rata-rata offline,” tuturnya.
Thiffa menjelaskan bahwa saat ini mereka masih mengandalkan pasokan bahan baku dari Jawa. Sedangkan untuk kain tenun, tidak hanya memproduksinya sendiri, tetapi juga berkolaborasi dengan UMKM tenun dan batik di Riau serta Sumatera Barat.
Tiap bulannya, mereka mampu menghasilkan total 80-100 produk, dengan setengahnya berasal dari kain tenun buatan mereka sendiri.
Saat ini, Sakinah by Thiffa Qaisty telah menjalin kerja sama kemitraan dengan Rumah Tenun Batik Nagori di Kuansing, Tenun Kampung Bandar di Pekanbaru, Tenun Wan Fitri (Pekanbaru), Dolas Songket (Sumbar), dan Tunun Putri Mas (Bengkalis).
Meskipun dihadapkan pada kendala SDM dan bahan baku, Sakinah by Thiffa Qaisty dan Sapola Indonesia telah berhasil menetapkan standar kualitas tinggi, terutama dalam aspek jahitan. Dengan melibatkan para mitra dalam proses produksi, mereka menjalankan kontrol kualitas secara ketat untuk memastikan produk tetap memenuhi standar yang telah ditetapkan.
“Kita kan sudah punya ekosistem. Jadi inginnya ekosistem kita terus berkembang dari hulu ke hilir. Karena banyak yang bergantung ke Sakinah.***