BERTUAHPOSCOM, PEKANBARU — Penyidik Polda Riau menyerahkan tiga tersangka yang menyebabkan kecelakaan kerja di areal PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan menyebabkan pekerja Dericson Siregar tewas, ke Kejaksaan Tinggi Riau. Tiga tersangka tersebut yakni OF, BC dan AF.
Hal ini diungkapkan Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Riau, Martinus Hasibuan SH MH, kepada Bertuahpos.com Senin 31 Juli 2023. Dikatakannya, penyerahan tersangka dan barang bukti, setelah sebelumnya Jaksa Peneliti menyatakan berkas perkara lengkap.
Sementara untuk melakukan penuntutan di Pengadilan Negeri lanjut Martinus Hasibuan, pihaknya sudah menunjuk dua orang jaksa, yakni Beinhard R Siahaan SH dan Kristina SH.
Diberitakan sebelumnya, penyidik Polda Riau menetapkan tiga tersangka berinisial OF, BC dan AF atas tewasnya Dericson Siregar, pekerja di area kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Kabupaten Siak Januari 2023 lalu.
Ketiga orang ini ditetapkan sebagai tersangka lantaran tidak bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP). Adapun OF sebagai operator lantai bor (floorman), BC sebagai pekerja pemboran (driller) dan AF sebagai ahli pengendali pengeboran (tool pusher).
Diketahui, korban Dericson Siregar meninggal dunia karena besi yang digunakan sebagai pemberat sling air hoist (kerek) terlepas dari pengait sehingga besi terlepas dan jatuh menimpa kepala dan tangan korban.
Insiden maut tersebut terjadi karena pemindahan sling air hoist dari luar monkeyboard untuk mengembalikan posisi sling air hoist ke dalam.
Namun penggunaan logam Full Opening Safety Valve (FOSV) tidak diperbolehkan sebagai pemberat. FOSV seharusnya hanya digunakan jika ada semburan liar yang terjadi di pipa minyak.
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka disangkakan atas Pasal 359 KUHP dengan ancaman lima tahun penjara.
Sebelumnya pekerja sumur minyak wilayah kerja PT PHR di Desa Minas Barat, Siak bernama Derison Siregar (23) tewas saat pengeboran minyak, Rabu (18/1).
Saat itu korban menurunkan peralatan baik elevator dan observer dari meja floor ke tanah dan rekannya sebagai operator mengoperasikan air hoist.
Secara terpisah korban dan rekan lainnya mendorong benda yang dikaitkan di air hoist supaya keluar dari pagar meja floor. Kemudian benda tersebut diturunkan ke tanah lalu dilepaskan dari hook (pengait) air goist.
Operator bernama Bayu (29) meminta korban dan rekannya Octa (45) untuk memberi aba-aba angkat atau turun. Sebab posisi operator di driller console dan tidak dapat melihat ke arah atas karena tertutup kanopi.
Setelah FOSV diangkat melewati lubang Mongkeyboard, kira-kira 20 meter dari meja floor, tiba-tiba FOSV berupa besi seberat ratusan kg jatuh menimpa korban.***(hendra)