BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan memtikan bahwa kinerja APBN di Riau semester I tahun 2023 tetap solid dan kuat dengan pedapatan negara sebesar Rp12,76 triliun.
Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil DJPb Riau, Agnes Sediana mengungkapkan, pendapatan negara sebesar Rp12,76 triliun itu antara lain dari penerimaan pajak sebesar Rp10,3 triliun, bea cukai sebesar Rp1,8 triliun, PNBP lainnya sebesar Rp415,16 miliar dan pendapatan BLU sebesar Rp215,19 triliun.
“Adapun belanja negara tumbuh di tengah kondisi perekonomian global yang masih dihadapkan pada situasi tantangan geopolitik, volatilitas sektor keuangan, dan pelemahan sektor manufaktur,” tuturnya.
Dijelaskan, realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp3,56 trilian atau 43,58 persen dari pagu atau tumbuh 17,24 persen. Sedangkan realisasi transfer ke daerah sebesar Rp9,82 triliun atau 43,58% dari pagu atau turun sebesar 4,89% yoy.
Adapun faktor utama pertumbuhan belanja pemerintah pusat berasal dari kenaikan realisasi belanja Kementerin Lembaga sebesar Rp524,12 miliar yang disumbang oleh pertumbuhan belanja barang 36,61 persen, belanja bantuan sosial 21,39 persen dan belanja pegawai 10,76%.
“Kenaikan belanja terutama pada satke, terkait persiapan pemilu dan belanja pada satker lingkup Kemenag Riau,” tuturnya.
Agnes juga menjelaskan, belanja pemerintah direalisasikan untuk beberapa sektor yang bermanfaat langsung kepada masyarakat Riau, antara lain, sektor kesehatan terealisasi sebesar Rp90,80 miliar atau 37,11 persen.
“Di antaranya untuk penyediaan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan KB metode kontrasepsi jangka panjang, dan ketersediaan alat/obat, kosmetik dan kesehatan senilai Rp1,2 miliar,” tuturnya.
Sedangkan sektor ketahanan pangan, terealisasi sebesar Rp128,87 miliar atau 33,53 persen di antaranya untuk pengadaan bantuan pupuk NPK dan benih budidaya pada padi kaya gizi Rp1,91 miliar.
“Pengadaan benih sagu dan sarana pengolahan sagu di meranti sebesar Rp590 juta, pengadaan sarana pengolahan sagu dna pengadaan pupuk organik padat dana pupuk NPK menati Rp1,67 miliar dan pemeliharaan berkala daerah irigasi rawa di Siak Rp976 juta,” jelasnya.
Sementara itu, untuk sektor perlindungan sosial terealisasi sebesar Rp9,25 miliar atau 47,63% di antaranya untuk pengadaan bantuan bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, panyandang disabilitas sentra abhiseka pekanbaru berupa nutrisi 340 paket dan sembako 328 paket senilai Rp525,16 juta.
Sedangkan di sektor pendidikan terealisasi sebesar 735,82 miliar atau 40,64 persen di antaranya untuk pemberian bantuan operasional perguruan tinggi negeri Unri sebesar Rp15,76 miliar.
Lalu politeknik negeri bengkalis Rp3,28 miliar, pemenuhan sarana dan prasarana untuk menunjang perkuliahan di Unri sebesar Rp10,13 miliar, politeknik negeri Kengkalis Rp1,43 miliar. “Termasuk dukungan operasional penyelenggaraan pendidikan bantuan pendidikan dasar dan menengah sebesar Rp21,63 miliar,” katanya.
Sementara itu, untuk realisasi di sektor infrastruktur sebesar Rp642,70 miliar atau sebesar 38,27 persen di antaranya untuk penggantian jembatan Sei Zam Zam lama, di jalan Lintas Timur Duri-Pekanbaru sebesar Rp23,86 miliar, pembangunan pelabuhan penyelenggaraan Mengkapan, Siak Rp11,27 miliar.
Termasuk preservasi jalan Sp Lago – Siak Rp46,68 miliar, pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi penyediaan air di wonosari Bengkalis sebesar Rp32,96 miliar, pembangunan jembatan gantung Sungai Bangsal Aceh, di dumai sebesar Rp9,6 miliar, dan pembangunan jaringan perpipaan dan bendungan pendukung SPAM IKK Pangkalan kerinci sebesar Rp15,17 miliar.***