BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kasus pemecatan terhadap 3 petugas Aviation Security (Avsec) Angkasa Pura II di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) berbuntut panjang.
Kasus ini bermula dari Video 3 Avsec Angkasa Pura II yang menjemput dan mencium tangan Habib Bahar bin Smith di Bandara Soetta.
Diketahui ketiga petugas Avsec itu dipecat tak lama setelah video mereka beredar dan bikin heboh netizen di dunia maya.
Menurut netizen, keputusan pihak bandara memecat petugas tersebut adalah perbuatan yang zalim. Jika pun apa yang mereka lakukan dianggap sebuah kesalahan, tidak seharusnya sampai berujung pada pemecatan.
“Apa salahnya cium tangan habaib sbg bentuk kecintaan kepada dzuriat Nabi, gak setuju gak apa tapi kalo sampai memecat itu tindakan dzalim mereka punya anak istri.. Silahkan rakyat menilai!!,” tulis akun Twitter @ekowboy2, semabri menautkan unggahan berita tentang kasus pemecatan terhadap 3 petugas Avsec Bandara Soetta tersebut.
Pernyataan ini kemudian disambut oleh banyak netizen di kolom komentar. “Namanya komunis itu atasan yg tidak suka dengan pemuka agama kan hanya komunis,” tulus akun @DugulIwan.
Adapun terkait kabar soal pemecatan terhadap 3 petugas Avsec Angkasa Pura II pertama kali disampaikan ke publik oleh salah satu Komisaris Angkasa Pura II Fiki Satari juga melalui Twitter.
Pria yang merangkap jabatan sebagai Staf Khusus Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ini pun dituntut lengser dari jabatannya.
Hal itu disampaikan Pegiay Media Sosial Nicho Silalahi. “Tubagus Fiki Chikara Satari Selaku Staf Khusus Teten Masduki Bidang Pembedayaan Ekonomi Kreatif telah memberi tau kita tujuan @KemenkopUKM mempercepat kemiskinan rakyat,” ungkapnya.
“Lihat Saja kerja dia yang tega memberhentikan 3 Avsec saat menjabat Komisaris di @AngkasaPura_2, ia ga sih?” lanjut Nicho.
Karenanya, ia meminta Menteri KemenkopUKM untuk memecat Fiki. Apalagi, Menteri KemenkopUKM yang dijabat Teten Masduki merupakan kader PDIP. Jika Teten tidak memecat Fiki, Nicho slogan partai peduli wong cilik hanya omong kosong.***