BERTUAHPOS.COM – Luas sawah di Sumbar (Sumatra Barat) menyusut dalam kurun waktu 5 tahun terakhir akibat meluasnya area pemukiman penduduk dan alih fungsi lahan. Tercatat telah terjadi penyusutan sawah di Sumbar hingga 20.000 hektare selama periode tersebut.
Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumbar, Ferdinal Asmin mengatakan penyusutan lahan itu terjadi akibat meluasnya pemukiman dan juga alih fungsi lahan dari sawah menjadi perkebunan.
“Saat ini luas lahan sawah di Sumbar 215.000 hektare dengan produksi tiap tahunnya itu rata-rata 1,4 juta ton. Jadi meski lahan sawah terjadi penyusutan pada 5 tahun terakhir, produksi padi di Sumbar tidak pernah turun,” katanya seperti dilansir dari Bisnis.com, Kamis, 10 November 2022.
Dijelaskan, berkurangnya luas sawah terjadi hampir di seluruh daerah di Sumbar terlebih untuk jenis sawah tanah hujan yang paling banyak beralih fungsi menjadi lahan perkebunan.
Untuk sawah tadah hujan di Sumbar luasnya mencapai 30.000 hektare yang tersebar di Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Limapuluh Kota, dan Kabupaten Pasaman. Kini dengan luas lahan yang ada itu, pihaknya bersama instansi terkait tengah mendorong produktivitas.
Buktinya saat ini produksi padi per hektare meningkat dari 3 ton per hektare, kini meningkat jadi 4 hingga 4,9 ton per hektare nya.
“Peningkatan produksi ini berkat dari semakin meningkatnya pemahaman masyarakat dalam bertani. Mulai dari sadar akan pentingnya kualitas benih padinya, cara pengelolaannya, serta adanya dukungan irigasi yang bagus,” ujarnya.
Ferdinal Asmin menyatakan dengan meningkatnya produksi padi per hektarenya itu, posisi hingga Oktober 2022 saja, produksi padi di Sumbar hampir menyentuh angka 1,2 juta ton.
Sementara untuk kondisi November – Desember 2022 akan terjadi panen yang begitu luas di sejumlah daerah di Sumbar.
“Jadi diperkirakan produksi padi di Sumbar untuk tahun 2022 ini bakal lebih dari target kita. Dimana target kita 1,5 juta ton di tahun ini,” sebutnya.
Produktivitas itu bila dibandingkan tahun 2021 lalu, akan terjadi peningkatan sebesar 150 ton. Karena tahun lalu produksi padi di Sumbar di angka 1,35 juta ton.
Soal produksi padi di Sumbar ini, kata Ferdinal Asmin, ada yang istimewa, karena beras di Sumbar adalah beras dengan kualitas premium.
Meskipun ada yang medium, tapi masih dalam jajaran kualitas yang bagus. Produksi Melimpah Harga Naik Di satu sisi, meskipun produksi padi di Sumbar surplus, namun kondisi di pasar saat ini harga beras tergolong naik bahkan jauh dari harga.***