BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Penyakit Septicaemia Epizootica atau penyakit sapi ngorok menjadi ancaman peternak sapi di Provinsi Riau, baru-baru ini di Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 88 ekor kerbau dipotong paksa.
Sebanyak 88 ekor kerbau ini dipotong paksa oleh peternak karena terpapar penyakit sapi ngorok, selain itu akibat penyakit ini sebanyak 26 ekor kerbau juga mati.
Bagaimana di Kota Pekanbaru?
Dinas Peternakan dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru belum menemukan adanya kasus sapi ngorok di ibukota Provinsi Riau ini.
“Alhamdulillah, sampai sekarang belum ada ditemukan kasus sapi ngorok,” kata Kepala Distankan Pekanbaru, Firdaus, Rabu 9 November 2022.
Sebagai langkah untuk antisipasi agar penyakit Septicaemia Epizootica tidak masuk ke Kota Pekanbaru, Firdaus sudah melakukan sosialisasi ke pelaku usaha peternakan untuk tidak mendatangkan sapi atau kerbau di daerah yang sudah terpapar.
“Sebagai lalu lintas barang, maka kita himbau kepada para pelaku usaha peternakan untuk tidak memasukkan ternak dari daerah yang ditemukan kasus,” ucapnya.
Selain itu dia juga menjelaskan penyebab sapi terjangkit penyakit ini dikarenakan para peternak yang tidak merawat hewan ternaknya dengan baik, terutama kebersihan dan juga asupan makan sang hewan.
“Karena faktor penyakit itu (sapi ngorok) karena perawatan ternak yang kurang baik, serta makannya tidak tercukupi. Mudah-mudahan tidak ada kejadian penyakit sapi ngoroknya,” tutupnya.