BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Baru – baru ini viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pria pukul wanita di Malaysia.
Dalam video itu menunjukkan seorang wanita ditendang dan ditampar hingga terpental ke tembok, dan beberapa kali ditampar menggunakan sandal.
Wanita yang mendapatkan kekerasan hanya menunduk dan terdengar rintihan kesakitan dari sang wanita.
Kejadian yang diduga terjadi di Malaysia itu pun viral dan membuat netizen geram.
Elsetriana ZR MPsi Psi selaku seorang Psikolog di Riau turut angkat bicara mengenai fenomena kekerasan itu.
“Itu fenomena yang sebenarnya sekarang sangat marak terjadi dikalangan muda juga sering pasangan sebelum pernikahan,” ucap Else kepada Bertuahpos.com Jumat, 4 November 2022.
Penyebab Terjadinya Tindakan Kekerasan dari Pria ke Wanita
Dia menjelaskan kekerasan terjadi disebabkan adanya faktor pemicu tertentu. Dari video yang ia amati, pelaku diduga sebelumnya mendapat pelecehan verbal dari korban.
“Biasanya terjadi karena ada faktor tertentu yang menyebabkan kekerasan, adanya stimulus membuat laki-laki itu terpicu melakukan kekerasan. Kemungkinan dia mendapat pelecehan secara verbal oleh perempuan, Kemungkinan ya dari mengamati bukan faktanya. Kedua karena tidak terpenuhinya kebutuhan dari si laki-laki kepada perempuan,” ujarnya.
Di sisi lain ia mengatakan, kekerasan biasa terjadi karena seseorang mengkonsumsi situs negatif, dan tanpa disadari akan merusak otak hingga efeknya lebih parah dari pecandu narkoba.
Sehingga akan rentetan peristiwa dalam aspek kehidupan lainnya, apakah kehidupan seksual (pribadi) maupun sosial.
“Dalam sebuah penelitian, pelaku kekerasan biasanya karena mengkonsumsi channel video yang tidak sesuai dengan norma, apakah video porno, video perilaku kekerasan, game online juga termasuk. Tanpa disadari akan merusak saraf dan efeknya akan lebih parah dari pengguna narkoba,” jelasnya.
Dampak Buruk pada Korban
Else juga mengatakan efek bagi perempuan sebagai korban akan muncul tekanan yang membuat stres. Timbulnya stress tergantung bagaimana korban mereduksi tekanan apakah secara positif atau negatif.
“Kalau secara positif maka dia bisa mereduksi dan menghilangkan rasa trauma, kalau dia menggunakan cara yang negatif kemungkinan terjadinya tekanan yang berkepanjangan berkelanjutan, bahkan trauma untuk beberapa fase dalam kehidupan berikutnya,” tambahnya.
Seperti diketahui tindak kekerasan dalam bentuk apapun dan alasan apapun memang tidak dibenarkan, walaupun yang lemah bersalah baik dalam keluarga, masyarakat, hingga negara.***[Ayu]