BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala BBKSDA Riau Genman S. Hasibuan menekankan penting untuk dilakukan pendataan kondisi pada area ruang gerak gajah. Langkah ini dianggap penting untuk mengetahui segala persoalan yang terjadi di dalamnya.
Dia mengungkapkan, kasus kematian gajah di Bengkalis—menurut hasil nekropsi yang dilakukan tim medis BBKSDA Riau—akibat diracun dengan media buah nanas. “Perlu dibangun pola komunikasi yang terintegrasi antara stakeholder. Selain itu juga perlu pendataan kondisi pada areal ruang gerak gajah atau kantong,” katanya, Rabu, 24 Agustus 2022.
Selain itu, perlu internalisasi terhadap langkah langkah yang akan dilakukan terutama dalam hal mitigasi konflik. Sebagaimana diketahui, seekor gajah ditemukan tewas di dalam kawasan konsesi akasia PT Arara Abadi. Gajah hamil itu mati, dengan kondisi memprihatinkan. Mulutnya mengeluarkan darah.
“Kawan-kawan pasti masih ingat kejadian memilukan matinya satwa gajah (Elephas maximus sumatranus) betina pada 25 Mei 2022 di Desa Koto Pait Beringin, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis,” kata Genman.
Dikatakan dia, dari lokasi seluruh tim melakukan diskusi di distrik Duri II PT Arara Abadi. Lalu, saat itu disepakati bahwa satwa gajah adalah merupakan aset negara.
“Sehingga menjadi kewajiban semua warga negara dan semua pihak untuk bersama melindungi gajah. Saat ini kasus gajah mati itu dalam penanganan penegak hukum yaitu pihak Kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut,” ucapnya.***