BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Rapat Kerja (Raker) perdana pengurus KONI Provinsi Riau periode 2022-2026 resmi dibuka Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Kamis malam, 9 Juni 2022 dengan agenda membahas pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Riau di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
Wagubri Edy Natar Nasution mengatakan, Raker KONI Riau merupakan forum dalam upaya melakukan evaluasi pelaksanaan program tahun 2021, sekaligus sebagai wadah koordinasi dan sinkronisasi program kerja KONI Riau untuk tahun 2022.
“Tentunya forum ini menjadi sangat penting karena forum ini bukan saja dihadiri pengurus kabupaten/kota, tetapi juga dihadiri anggota KONI Riau dari pengurus cabor yang ada di Riau, serta pegiat olahraga lainnya,” ujar Edy.
Ia berharap, Raker ini dapat dijadikan sarana guna merumuskan kebijakan dalam meningkatkan prestasi olahraga di Riau untuk 1 tahun kedepan. Menurutnya, prestasi olahraga tidak mungkin bisa diraih secara instan, tentu harus dilakukan melalui pembinaan atau program berkesinambungan.
Selain itu, dukungan program yang dilakukan secara terencana dan terstruktur yang berorientasi pada peningkatan prestasi olahraga termasuk dukungan fasilitas dan sarana olahraga yang lengkap.
“Untuk itu, Pemprov Riau berharap akan ada tersusunnya sebuah program olahraga dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga di Riau, Nasional maupun Internasional, terutama prestasi pada PON ke-21 tahun 2024 di Sumut dan Aceh,” harapnya.
Sementara itu, Kabid Organisasi KONI Mayjen Purn Andrie TU Sutarno mengatakan, Raker perdana KONI Riau yang wajib dibahas adalah program pembinaan atlet. Menurutnya, Riau harus lebih berprestasi di PON mendatang.
“Jika pada PON Papua Riau peringkat 8, maka kedepan Riau harus masuk dalam 5 besar,” ujar Andrie.
Ia berharap, program pembinaan yang sudah baik terus ditingkatkan, antara lain penjaringan dan penyaringan atlet. Kompetisi berkualitas, rutin, berjenjang dan berkesinambungan.
“Tujuan kita mengantar atlet meraih prestasi sesuai dengan Design Besar Olahraga Nasional (DBON) hal yang perlu diperhatikan. Saling mendukung program olahraga dan tata kelola organisasi KONI harus baik, termasuk pada KONI kabupaten/kota,” terangnya.
Ia juga mengingatkan agar KONI Riau menghindari penggunaan doping pada atlet. “Kita semua harus menghindari dan melawan penggunaan doping pada atlet, karena dampaknya yang negatif kepada kesehatan dan dengan program pemilihan yang baik kita pasti mampu berprestasi,” sebutnya. (adv)