BERTUAHPOS.COM — Pemerintah Jerman berminat untuk menerima pasokan batubara asal Indonesia hingga 5-6 juta ton. Sejumlah perusahaan di Tanah Air sejauh ini masih memastikan akan tetap fokus menjaga produksi dan penjualan untuk pasar eksisting, terutama di tahun 2022 ini.
Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengakui bahwa permintaan sejauh ini memang cenderung meningkat. Terutama permintaan dari berbagai negara di Eropa. Ketertarikan Eropa untuk mengambil batubara Indonesia, untuk menutupi kekhawatiran akan ketidakpastian pasokan mereka, yang disebabkan perang Rusia-Ukraina, salah satunya.
Dia menyebut, BUMI juga telah menerima permintaan untuk pemenuhan batubara ke sejumlah negara. Namun, Dileep mengungkapkan, saat ini kegiatan produksi dihadapkan pada fenomena La Nina. Kondisi ini diharapkan membaik pada bulan depan.
Prioritas BUMI sejauh ini masih untuk pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri khususnya terkait Domestic Market Obligation (DMO). Selanjutnya, pemenuhan batubara bakal difokuskan pada kontrak-kontrak yang telah ada.
Adapun, jika nantinya seluruh kebutuhan tersebut telah dipenuhi, barulah BUMI bakal membuka peluang untuk memenuhi permintaan pasar baru. “Setelah output normal semoga mulai bulan depan kami dapat mengejar pasar baru termasuk UE dengan harga internasional yang berlaku,” tegas Dileep.
Sementara itu, Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Febriati Nadira menjelaskan, perusahaan saat ini berfokus untuk kontrak eksisting. “Saat ini kami masih fokus untuk memenuhi permintaan para pelanggan lama yang telah memiliki kontrak,” kata Ira dikutip dari Kontan.***