BERTUAHPOS.COM — Pemerintahan Taliban di Afghanistan membutuhkan pengakuan dari negara-negara muslim di Dunia.
Perdana Menteri Sementara Afghanistan Mohammad Hassan Akhund dalam sebuah pertemuan di Kabul berkata, pemerintahan Taliban sudah memenuhi semua syarat untuk mendapat pengakuan resmi.
“Saya memohon agar negara Islam tak menunggu yang lainnya dan memimpin secara resmi negara Imarah Islam kami,” kata Akhund dikutip dari VOA.
Dia mengatakan, bahwa pengakuan tersebut sangat dibutuhkan oleh pemerintahan Taliban di Afghanistan—yang mana akan membantu percepatan mengatasi persoalan ekonomi dan kemanusiaan mengerikan yang dihadapi Afghanistan saat ini.
Masalahnya, sampai saat ini belum ada satupun negara muslim yang mengakui pemerintahan Taliban. Banyak negara sejauh ini masih melihat dan menunggu bagaimana kelompok ini menjalankan roda pemerintahan Afghanistan.
Akhund pun menyalahkan krisis ekonomi negaranya disebabkan oleh sanksi internasional dan pembekuan dana cadangan Afghanistan senilai 9,5 miliar dolar AS atau setara Rp136 triliun yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS).
Anggota senior Kabinet Taliban lainnya dalam pertemuan itu, meminta agar sanksi ekonomi internasional segera diakhiri. Menteri Luar Negeri Taliban, Amir Khan Muttaqi mengatakan Pemerintah Taliban mencoba untuk membangun hubungan ekonomi yang erat dengan mitra internasional.
Dia mengungkapkan, bantuan kemanusiaan menjadi harapan mereka untuk mengatasi masalah ekonomi jangka pendek. Tetapi yang dibutuhkan adalah menyelesaikan masalah jangka panjang, yaitu implementasi proyek infrastruktur.
Amir Khan Muttaqi pun memanfaatkan kesempatan itu untuk berseru kepada AS untuk mencairkan aset bank sentral Afghanistan dan menghapus semua hambatan bagi organisasi bantuan dan warga Afghanistan dalam dalam mentransfer uang ke Afghanistan.
Pejabat Taliban mengatakan 20 perwakilan negara asing datang dalam konferensi tersebut, sedangkan puluhan lainnya berpartisipasi secara virtual. (bpc2)