BERTUAHPOS.COM, MEDAN–— Seorang oknum polisi berinisial Bripka P, babak belur dihajar massa, pada Kamis, 11 November 2021. Mass naik pitam lantaran oknum polisi tersebut diduga meminta uang kepada seorang perempuan yang tak membawa surat kendaraan lengkap.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan bahwa oknum polisi tersebut tengah diperiksa oleh Bidpropam. “Yang bersangkutan menjalani pemeriksaan di Propam Polrestbaes Medan,” kata Hadi saat dikonfirmasi, Jumat 12 November 2021, seperti dikutip dari cnnindonesia.com.
Dia menceritakan, bahwa kejadian itu bermula saat Bripka P mendapati seorang wanita mengendarai sepeda motor datang dari arah USU menuju ke arah Jalan Setia Budi. Setibanya lewat simpang Kolam Renang Selayang, pengendara langsung diberhentikan.
Bripka P saat itu memakai baju Pakaian Dinas Lapangan (PDL) I tanpa pangkat dengan mengendarai sepeda motornya. Selanjutnya, ia menanyakan tentang kelengkapan surat berkendara. Hanya saja, perempuan tersebut tidak memiliki SIM. Bripka P lantas meminta uang kepadanya.
Masyarakat sekitar pun melihat kejadian itu dan menyulut perhatian. Mereka meminta agar perempuan yang tak membawa SIM itu tidak memberikan uang tersebut karena menduga Bripka P adalah polisi gadungan karena tidak ada pangkatnya.
Peristiwa itu membuat masyarakat berkerumun dan membuat personel Polsek Sunggal membawa Bripka P serta pengendara berinisial NW ke Polsek untuk dimintai keterangannya. “Terhadap Bripka P telah dilakukan Pemeriksaan urine dengan hasil negatif,” ujar Hadi.
Dalam video yang beredar, terlihat massa yang mengerumuni polisi tersebut sesekali membentaknya. Mereka hendak mengkonfirmasi kebenaran identitas Bripka P sebagai polisi.
Bripka P yang tengah memakai helm berwarna hitam itu pun terlihat panik dan mencoba menjelaskan ke warga yang emosi. Pasalnya, tangan kanan polisi itu dipegangi oleh warga. “KTA mu mana bang, KTA mu mana,” ucap seorang warga ditengah keriuhan. “Iya dengar dulu, tenang dulu,” balas Bripka P.
Ia mengatakan bahwa dirinya bertugas di Polsek Delitua. Namun demikian, warga tetap menolak penjelasan polisi tersebut. Beberapa diantaranya berbicara dengan Bripka P dengan nada tinggi dan menunjuk-nunjuk polisi itu.
Situasi makin memanas ketika warga meneriaki polisi tersebut sebagai gadungan. Mereka pun meminta agar Bripka P melepas bajunya dan membuktikan identitasnya. Beberapa warga menarik-narik polisi di tengah kerumunan itu. “Jangan main tangan bang,” ucap warga mencoba meneduhkan suasana. (bpc2)