BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Rohmin, salah satu penyintas Covid-19 mempunyai pengalaman unik saat dirinya tertular Covid-19 pada awal November 2021 lalu.
Menurit Rohmin yang merupakan security di salah satu kantor pemerintahan Pemprov Riau ini, dirinya dinyatakan positif Covid-19 sekitar November. Pihak Satgas menyarankan dirinya isolasi mandiri di rumah, karena gejalanya termasuk ringan, seperti kehilangan indra pengecap.
Jadilah Rohmin isolasi mandiri selama beberapa minggu. Kemudian, setelah gejalanya hilang, dirinya sudah diperbolehkan keluar rumah.
Namun, kabar Rohmin positif Covid-19 rupanya menjadi perhatian warga kompleks rumahnya. Dan disitulah Rohmin merasa dirinya mulai dijauhi, padahal sudah dinyatakan sembuh dan negatif Covid-19.
Saat shalat di masjid, kata Rohmin, warga yang biasanya bercerita dengan dirinya ternyata menjaga jarak.
“Saat dinyatakan negatif, aku shalat di masjid. Eh, ternyata bapak-bapak komplek menjauh. Jarak shaf agak jauh, terus segera ditinggal setelah shalat,” cerita Rohmin kepada bertuahpos.com, Kamis 21 Oktober 2021 kemarin.
“Padahal aku sudah sembuh ya, tapi ternyata masih dijauhi. Agak kesal dan sedih juga saat itu,” tambah dia.
Meski demikian, Rohmin menyadari bahwa warga takut tertular Covid-19 dari dirinya. Karena itu, dia kemudian memaklumi ketakutan mereka.
“Bagus juga sebenarnya, mereka menjaga jarak karena takut tertular juga. Namun sebagai manusia, tentu sedih ya, jika dijauhi kawan-kawan komplek yang biasanya selalu bercerita,” ujar dia.
Rohmin sendiri merasa beruntung, karena gejala yang dideritanya tidak berat hingga sampai harus dirawat. Dia juga mengaku tidak tahu dimana dirinya terpapar Covid-19.
“Tidak tahu, tiba-tiba sudah hilang rasa. Kemudian tes usap, hasilnya positif. Ya sudah, isolasi mandiri,” tambahnya lagi.
Rohmin kemudian berpesan bahwa protokol kesehatan (prokes) memang harus selalu diterapkan. Menurut dia, bahkan jika sudah berhati-hatipun, masih bisa tertular.
“Pesan saya satu saja, masyarakat harus taat prokes. Masker, dan jaga jarak. Jangan tertular seperti saya, rasanya gak enak dijauhi,” pungkas dia.
Salah satu penyintas Covid-19 lain, Junaidi juga menceritakan kisahnya. Junaidi mengatakan dirinya juga sempat positif pada September 2021 lalu, dan juga menjalani isolasi mandiri.
“Berdua, sama isteri juga,” cerita warg Jalan Asy-Syakirin, Pekanbaru ini.
Salah satu hal yang membuatnya kurang nyaman, adalah karena tak bisa bekerja seperti biasa. Junaidi mengaku bosan jika harus bekerja secara online.
“Misal saat rapat dengan tim, harus online. Begitu juga dengan pekerjaan lain harus online. Tidak enak, dan membosankan,” kata dia.
Karena itu, setelah sembuh, kini Junaidi selalu memakai masker. Terutama, saat dalam ruangan atau ada banyak orang.
“Pokoknya harus taat prokes. Jangan sampai kena lagi,” tegas dia. (bpc4)