BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — PT. Hutama Karya (Persero) menyatakan bahwa pihak perusahaan akan melakukan divestasi terhadap beberapa ruas jalan tol trans sumatera kepada Indonesia Investment Authority (INA).
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto dalam rapat gelar pendapat dengan komisi 4 DRPD RI pada Rabu, 1 September 2021 sebagaimana dilansir dari lawjustice.co.
Budi mengungkapkan langkah ini diambil pihak perseroan sebagai salah satu strategi untuk mengurangi defisit kas.
Seperti diketahui, divestasi adalah aksi korporasi berupa pelepasan aset seperti saham kepada pihak lain dengan tujuan untuk mendapat dana.
Sejumlah dana yang diperoleh dari divestasi akan digunakan untuk tujuan lain, misalnya membangun perusahaan baru hingga memperkuat likuiditas perusahaan dan lain-lain.
INA adalah suatu lembaga investasi sui generis dan melakukan investasi dengan ko-investasi dengan mitra investor baik dalam maupun luar negeri.
Menurut informasi terbaru pemerintah United Arab Emirates berencana akan berinvestasi pada INA. Melansir Emirates News Agency, negara di Timur Tengah akan menyuntikkan dana sebesar US$10 miliar atau setara dengan 144 triliun rupiah lebih.
Budi menilai dengan menjual beberapa ruas tol kepada investor strategis pilihan INA perseroan akan memperoleh dana yang nantinya bisa digunakan untuk mengembangkan ruas lainnya.
“Kalau kami tidak me-recycle ruas beroperasi, setiap tahun akan ada defisit kas, ini akan ditutup dengan pinjaman. Kami bisa berhasil bertransaksi dengan INA berdasarkan pinjaman kami dan ada kelebihan untuk ruas-ruas berikutnya,” katanya.
Dia menuturkan, terdapat beberapa ruas yang berpotensi ditawarkan kepada investor, antara lain ruas Bakauheni-Palembang, Pekanbaru-Dumai, hingga Medan-Binjai.
Dalam kesempatan itu, Budi juga bicara soal jumlah penyertaan modal negara (PMN) yang sudah diterima perusahaan untuk proyek JTTS. “Total yang sudah kami terima Rp 27,1 triliun, ini belum termasuk Rp 6,2 triliun yang kami terima hari senin kemarin PMN tahun 2021,” ujarnya.
Nominal Rp 6,2 triliun yang sudah diterima merupakan pencairan tahap 1 dari 3 tahap yang ada di tahun 2021. Total di tahun ini HK bakal mendapat PMN sebesar Rp 25 triliun. (bpc2)