BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, Fathullah mengatakan pihaknya mendapatkan laporan Klinik Sari Husada Pekanbaru membuat surat rujukan pasien positif Covid-19.
Namun, surat rujukan positif Covid-19 tersebut dikeluarkan tanpa adanya pemeriksaan tes PCR oleh Klinik Sari Husada, yang beralamat di Jalan Tanjung Datuk, Pekanbaru itu.
Diterangkan Fathullah, ada masyarakat yang ingin memeriksakan diri di Rumah Sakit (RS) Awal Bros. Namun, dari rumah sakit, diperlukan surat rujukan dari klinik, sehingga masyarakat kemudian meminta surat rujukan itu ke klinik Sari Husada.
“Dari Sari Husada, dibikinnya disitu positif Corona. Makanya, masyarakat ini tak terima, sedangkan dia bukan Corona, baru mau periksa. Kok berani klinik ini mengatakan Corona,” kata Fathullah kepada bertuahpos.com, Senin 16 Agustus 2021.
Fathullah mengatakan dirinya menyesalkan tindakan Klinik Sari Husada ini. Apalagi kata dia, Klinik Sari Husada bahkan tak memiliki dokter spesialis paru.
“Kok berani dia (Klinik Sari Husada) mengatakan Corona. Ini yang kita kesalkan,” tambah dia.
Akibat keluarnya surat rujukan positif Covid-19 ini, lanjut Fathullah, pasien dan keluarganya sudah diawasi polisi. Akibatnya, kata dia, pasien trauma.
“Pasien trauma, karena diawasi polisi,” kata dia.
Sementara, pihak Klinik Sari Husada melalui kuasa hukum mereka, Mulyadi Manalung mengatakan keluarnya surat rujukan tersebut sudah sesuai Standard operating procedure (SOP).
Menurut Mulyadi, pasien datang berobat, dan meminta surat rujukan ke RS. Namun, dokter tidak bisa asal mengeluarkan surat rujukan tanpa adanya hasil diagnosa.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, pasien dan keluarganya tersebut diketahui kontak erat dengan isterinya yang tengah diisolasi karena terpapar Covid-19. Kemudian, berdasarkan pemeriksaan dokter, salah satu anggota keluarga juga kehilangan indra penciuman.
“Jadi, keterangan yang dikeluarkan dokter, terduga Covid-19. Karena BPJS tidak mengklaim Covid-19, jadi dokter menyarankan ke Puskesmas untuk diperiksa selanjutnya,” jelas Mulyadi.
Isi dalam surat rujukan tersebut diakui Mulyadi tertulis positif Coronavirus Diseases. Namun, kata dia, yang dimaksud dokter sebenarnya baru terduga, bukan positif.
Atas dasar itu, kata dia, yang sebenarnya terjadi adalah miskomunikasi antara dokter dan pasien.
“Jadi, sebenarnya suspect, tapi di surat itu Coronavirus Diseases. Jadi miskomunikasi,” tambah dia.
Mulyadi juga mengatakan semuanya sudah diselesaikan dengan baik. Termasuk, kata dia, dengan pihak pasien dan keluarganya.
“Semua masalah sudah clear. Kita sudah menjelaskannya ke pasien,” pungkas dia. (bpc4)