BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta pemerintah meninjau kembali rencana penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di sektor pendidikan.
Menurut Haedar, beban pendidikan di Indonesia sudah sangat tinggi. Terlebih, di saat pandemi seperti saat ini.
Jangankan untuk bersaing di level ASEAN, pemerataan kualitas pendidikan Indonesia bahkan belum merata. Pendidikan di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T), pendidikan Indonesia masih tertatih-tatih.
“Di tingkat ASEAN saja masih kalah dan berada di bawah, kini mau ditambah beban dengan PPN yang sangat berat,” kata Haedar, dikutip dari Republika.co.id, Jumat 11 Juni 2021.
Haedar mengatakan konsep pajak progresif, apalagi di bidang pendidikan, adalah ideologi liberalisme absolut. Tentu saja, hal tersebut tidak sesuai dengan jiwa Pancasila.
“Jangan bawa Indonesia ini menjadi semakin menganut rezim ideologi liberalisme dan kapitalisme yang bertentangan dengan konstitusi, Pancasila, dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia,” kata dia. (bpc4)