BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Daeng Koro, atau yang bernama asli Sabar Subagyo, adalah salah satu teroris paling berbahaya di Indonesia.
Dikutip dari wikipedia, kemampuan Daeng Koro di militer tidak main-main. Daeng Koro adalah mantan prajurit TNI dengan pangkat Kopral Dua. Lebih berbahaya lagi, dia sempat akan bergabung dengan Kopassus pada tahun 1982, meski akhirnya tidak lolos di tes komando.
Daeng Koro memiliki kemampuan perang hutan. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan untuk merakit bahan peledak, membuatnya dinyatakan sebagai teroris berbahaya.
Setelah tak dinyatakan lolos Kopassus, Daeng Koro sempat bertugas di Kostrad, tepatnya di Brigade Infanteri 3 Kostrad dan bergabung dengan Batalyon Infanteri 432 yang bermarkas di Maros, Sulawesi Selatan.
Daeng Koro dipecat dari satuan TNI pada tahun 1992 karena berselingkuh dengan isteri prajurit lainnya. Dia kemudian dipecat secara tidak hormat.
Menurut mantan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyaad Mbai, Daeng Koro mulai terlibat aksi terorisme pada tahun 2000. Dia sempat menjadi pelatih teroris di beberapa wilayah Indonesia.
Pada tahun 2012, Daeng Koro bergabung dengan kelompok teroris Santoso. Bersama kelompok Santoso, Daeng Koro melakukan beberapa aksi, seperti upaya pembunuhan kepada Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (kini Mentan), pembunuhan dua anggota Polres Poso, hingga penghadangan Sat Brimob Polda Sulawesi Tengah di Desa Kalora, Poso Pesisir Utara, Desember 2012, yang menewaskan tiga orang anggota Brimob.
Daeng Koro akhirnya tewas saat kontak senjata dengan Densus 88 pada 3 April 2015 di di pegunungan Sakina Jaya, Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong. (bpc4)