BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Nama Indonesia baru lahir pada periode 1921-1923, dan dipakai pertama kali oleh perhimpunan pelajar Indonesia di Belanda. Salah satunya adalah Bung Hatta.
Dikutip dari buku ‘Douwes Dekker Sang Inspirator Revolusi’ terbitan Tempo, (hal. 123-124), suatu hari di tahun 1923, pendiri partai politik pertama Indonesia, Indesche Partij, yang garis politiknya menuntut Indonesia merdeka, Douwes Dekker mampir ke Belanda.
Saat itu, Bung Hatta dan Douwes Dekker berdiskusi. Bung Hatta pun memperkenalkan nama organisasi pelajar di Belanda, yaitu Indonesische Vereeniging. Nama jurnalnya juga memakai Indonesia, yaitu Indonesia Merdeka.
Di luar dugaan Hatta, Douwes Dekker ternyata menentang nama Indonesia. Menurut dia, nama Indonesia itu terdengar seperti nama golongan primitif.
“Ah, Indonesia itu golongan primitif,” kata Douwes Dekker ke Bung Hatta.
Bung Hatta tak terima. Menurut Bung Hatta, biarlah nama Indonesia terdengar primitif, asalkan orang Indonesia yang menciptakannya, dan bukan buatan Belanda.
“Hindia tak mungkin …. itu hanya orang Belanda yang mengatakannnya. Biarlah kata ‘Indonesia’ itu primitif asalkan kita sendiri yang menciptakannya,” kata Bung Hatta.
Sejarah kemudian mencatat dua orang ini menjadi tokoh sentral dalam perjalanan Indonesia sebagai negara. Bung Hatta menjadi wakil presiden, dan Douewes Dekker menjadi penasehat utama presiden dan wakilnya. (bpc4)