BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Menteri Kesehatan [Menkes] Budi Gunadi Sadikin mendatangi kantor pusat PP Muhammadiyah, di Jakarta. Pertemuan ini bertujuan membahasan mengenai penanganan dan vaksin Covid-19, Selasa, 5 Desember 2021.
Budi Gunadi, dalam kesempatan itu menyampaikan beberapa poin penting. Dia menyebut tugas penanganan Covid-19 merupakan tugas berat dan tidak cukup dilakukan secara eksklusif oleh Kemenkes.
‘[Upaya penanganan] ini harus dilakukan secara inklusif bekerjasama dengan lembaga dan organisasi lain. Pendekatan pencegahan Covid-19 tidak cukup hanya dengan program, namun juga harus diikuti dengan Gerakan,” katanya seperti dikutip dari Suara Muhammadiyah
“Maka dengan kerendahan hati kami (Kemenkes) tidak mampu menangani covid-19 ini sendirian, dan membutuhkan bantuan organisasi lainnya, secara khusus dengan Muhammadiyah,” tutur Budi Gunadi.
Secara khusus ada dua poin penting yang disampaikan Menkes saat pertemuan dengan PP Muhammadiyah di Jakarta. Pertama, karena karena Muhammadiyah memiliki tenaga Kesehatan yang besar, dan Muhammadiyah turut berperan dalam sektor Kesehatan yang cukup dalam dan luas.
Kedua, pendekatan sosial kultural. Dalam menangani Covid ini tidak cukup hanya dengan pendekatan medis dan vaksin, harus ada perubahan perilaku manusia, karena protokol kesehatan saat ini sudah berbeda, dan untuk mengubah perilaku ini diperlukan peran Muhammadiyah yang secara defacto dilihat oleh masyarakat.
“Saya rasa Muhammadiyah bisa membantu mensosialiasikan perubahan perilaku ini secara luas kepada masyarakat,” katanya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, dalam menangani covid-19 ini dibutuhkan fungsi manajerial dengan kebijakan dan langkah progresif.
“Terkait pandemi ini Muhammadiyah telah bergerak all out melalui MCCC, baik dalam gerak keagamaan maupun kesehatan,” tutur Haedar.
Muhammadiyah, kata Haedar, dalam mengambil keputusan selalu berpijak pada temuan ilmiah dari pakar epidemiologi dan kesehatan, selain dari aspek keagamaan dan sosial kemasyarakatan.
Kemenkes harus memastikan kebijakan yang benar optimal dalam menangani Covid-19. Termasuk dalam memperhatikan dan melindungi tenaga kesehatan serta kondisi lapangan di seluruh rumah sakit di Indonesia, betapa beratnya beban menghadapi pandemi ini.
Pastikan penanganan dan daya tampung RS dalam menangani Covid-19 benar-benar berjalan sebagaimana mestinya. Muhammadiyah siap untuk terus bergerak dan bekerjasama secara serius dan tersistem.
“Di situasi saat ini kami ingin bekerjasama dengan Kemenkes dan memastikan bahwa usaha di bidang kesehatan dalam menghadapi pandemi ini dibutuhkan Kerjasama dan kita dapat mengatasi persoalan ini dengan sebaik baiknya,” jelas Haedar. (bpc2)