BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research & Consulting [SMRC] diprotes keras oleh Komisioner KPU Hasyim Asy’ari.
Hasil survei SMRC menyebut pemilih Pilkada 2020 tidak takut virus corona (Covid-19). Hasyim lalu mempertanyakan kesimpulan riset SMRC yang menyebut, pemilih Pilkada 2020 kurang berpendidikan dan tak dapat sosialisasi yang baik tentang Covid-19.
Menurut Hasyim, kesimpulan dari survei itu mengandung kesan, “Seolah-olah pemilih pedesaan itu bodoh dan mudah dimobilisasi,” kata Hasyim dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 Desember 2020 seperti dikutip dari CNNINdonesia.com.
Selain itu, hasil survei SMRC yang menyebut bahwa tingkat partisipasi Pilkada tahun ini disebabkan kesuksesan mobilisasi dan mempertanyakan makna yang dikmasud oleh SMRC.
Menurutnya, bagaimana bisa SMRC menarik dua simpulan tersebut. Padahal dalam hasil riset tidak dipaparkan motivasi para pemilih datang ke TPS saat pandemi Covid-19.
“Mestinya riset membuktikan faktor yang mempengaruhi persepsi pemilih tentang covid dan faktor yang memengaruhi pemilih hadir memilih ke TPS,” ujarnya.
Sebelumnya, SMRC menerbitkan hasil survei tentang Pilkada 2020. Beberapa hal yang dipotret dalam survei itu adalah tingkat partisipasi masyarakat.
Dalam survei tersebut, sebanyak 76 persen warga ikut berpartisipasi memilih di TPS. Sementara 24 persen lainnya tidak ikut karena takut tertular Covid-19.
Dalam simpulan riset, SMRC menyebut tingkat partisipasi tinggi terjadi di wilayah pedesaan. Para pemilih di kategori itu disebut tidak takut Covid-19.
“Partisipasi tinggi di tengah pandemi juga kemungkinan karena suksesnya mobilisasi pemilih untuk datang ke TPS. Yang bisa dimobilisasi biasanya warga pedesaan dan kurang terpelajar,” seperti dikutip dari dokumen hasil riset SMRC.
Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas merespon sikap protes yang diutarakan oleh komisioner KPU. “Sebelum saya tanggapi,” katanya.
“Anda bisa cek sendiri dan simpulkan sendiri apakah ada keberatan itu di temuan survei kita, atau Anda kasih laporan [survei SMRC] itu ke Pak Hasyim biar dibaca dulu dengan baik,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
(bpc2)