BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Saat gerilya di masa agresi militer Belanda, Jenderal Sudirman rela keluar masuk hutan dalam keadaan sakit.
Tahun 1948, Jenderal Sudirman terpaksa hidup dengan sebelah paru-paru, setelah operasi pengangkatan sebelah lainnya.
Namun, pengorbanan sang jenderal tidak hanya sampai disitu. Dia juga merelakan harta perhiasan sang isteri untuk membiayai perang.
Berdasarkan buku Jenderal Sudriman karangan Anom Whani Wicaksana, saat gerilya, Sudirman memerintahkan adik iparnya, Hanung Faeni kembali ke Yogyakarta.
Hanung diberikan amanat agar menyampaikan kepada kakaknya Alfiah, isteri Jenderal Sudirman, agar menjual perhiasannya demi membiayai perang.
Alfiah sendiri adalah seorang isteri yang berbakti, dan juga seorang isteri pejuang. Dia melaksanakan amanat Sudirman, dan menjual perhiasannya demi ditukarkan dengan beras serta ayam untuk kepentingan perjuangan. (bpc4)