BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Informasi satu data terkait vaksin corona [Covid-19] tengah disiapkan.
Tanggung jawab ini ditunjuk kepada PT Bio Farma dan PT Telkom Indonesia.
Seperti diketahui, pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin corona Sanovac, pada Minggu, 6 Desember 2020.
Vaksin tersebut diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia dari China, sekitar pukul 21.00 WIB.
Sedangkan untuk sistem informasi satu data penerima vaksin, sengaja dibuat pemerintah untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber menjadi satu data.
Mekanisme seperti ini diharapkan mencegah adanya data ganda.
“Sistem informasi satu data ini sangat penting untuk mengawali revolusi dunia kesehatan nasional,” kata Direktur Digital Bisnis PT Telekomunikasi Indonesia [Persero] Tbk Fajrin Rasyid
“Kami harap ini menjadi awal yang baik untuk sistem kesehatan Indonesia.”
Sistem yang dibangun itu akan mendata penerima vaksin melalui filtering data individu penerima vaksin prioritas berdasarkan nama dan alamat.
Kemudian akan menjadi aplikasi pendaftaran vaksin pemerintah dan mandiri, dan memetakan suplai dan distribusi vaksin dengan lokasi vaksinasi.
Sistem yang akan diintegrasikan ini juga akan memonitor hasil pelaksanaan vaksinasi.
Mengutip CNNIndonesia.com, Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi menyebut pembuatan sistem informasi data tetap akan merujuk pada regulasi.
“Semua proses ini harus mengikuti best practice, harus mengikuti regulasi yang ada. Baik regulasi dari Kementerian Kesehatan, Badan POM, Kominfo, berkaitan privasi data [penerima vaksin] dan seterusnya,” terangnya.
Digitalisasi sistem informasi satu data ini, lanjut Soleh, juga akan dapat menyaring siapa saja orang yang bisa menerima vaksin. (bpc2)