BERTUAHPOS.COM – Bagaimana cara berbicara Rasulullah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam? Ternyata nabi berbicara dengan sangat jelas dan mudah dimengerti.
Dari Aisyah radhiyallahu anha menuturkan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak pernah berbicara seperti cara kalian berbicara yang sangat cepat ini. Beliau senantiasa berbicara dengan jelas, terperinci sehingga orang – orang yang duduk bersama nabi dapat menghafalnya.
Tentang cara bicara nabi ini terdapat dalam Hadist Riwayat Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud dan Abu Syaikh. Lantas apa lagi yang diketahui?
Dari Ali bin Abu Thalid yang diriwatkan Tirmidzi, diterangkan Rasulullah tidak pernah berbicara, kecuali tentang sesuatu yang bermanfaat. Beliau menarik hati manusia bukan menakut-nakuti mereka.
Kemudian dari Bukhori, Anas bin Malik mengungkapkan, Apabila menyatakan sesuatu, Rasulullah selalu mengulanginya tiga kali, sampai dipahami oleh orang yang mendengarnya.
Diriwayatkan Tirmidzi, Hasan bin Ali radhiyallahu anhu mengatakan, bahwa ia pernah bertanya kepada pamannya Hindun ibnu Abi Halah yang sangat pandai menggambarkan sesuatu. Ia bertanya, ceritakanlah kepadaku bagaimana cara Rasulullah berbicara?
Hindun ibnu Abi Halah menyatakan cara bicara nabi, Rasulullah adalah seorang yang kelihatan selalu prihatin dan senantiasa berpikir. Beliau lebih banyak diam dan berbicara seperlunya. Beliau memulai dan mengakhiri pembicaraan dengan menyebut nama Allah.
Ucapan Rasulullah selalu padat, detil dan jelasa. Tidak lebih dan tidak kurang. Tidak kasar dan tidak merendahkan. Beliau selalu mensyukuri nikmat walaupun sedikit dan sama sekali tidak pernah mencelanya.
Nabi Muhammad
Muhammad, lahir di Mekkah, 570 – meninggal di Madinah, 8 Juni 632). Merupakan seorang nabi dan rasul terakhir bagi umat Muslim. Nabi Muhammad memulai penyebaran ajaran Islam untuk seluruh umat manusia dan mewariskan pemerintahan tunggal Islam. Nabi Muhammad sama-sama menegakkan ajaran tauhid untuk mengesakan Allah sebagaimana yang dibawa nabi dan rasul sebelumnya.
Lahir pada tahun 570 M di Mekkah, ayahnya bernama Abdullah dan Ibunya bernama Aminah. Ayah Rasulullah Muhammad meninggal dunia ketika beliau berusia 2 bulan dalam perut ibunya, dan ibunya meninggal dunia ketika Nabi Muhammad berusia 6 tahun. Setelah yatim piatu, beliau dibesarkan di bawah asuhan kakeknya Abdul Muthalib sampai berusia 8 tahun, kemudian diasuh oleh pamannya Abu Thalib selama hampir 40 tahun. (bpc1)