BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar mengakui ada banyak Tenaga Kerja Indonesia atau TKI Riau yang tidak memiliki skill atau keterampilan, bekerja di Negeri Jiran, Malaysia. Akibatnya, mereka hanya bisa mengantongi visa kunjungan, bukan visa pekerja.
“Setiap bulan mereka harus melapor ke imigrasi kita. Mereka bekerja diuber-uber polisi Malaysia dengan upah yang sangat kecil. Ini memprihatinkan,” katanya seperti dikutip dari mediacenter.riau.go.id, Kamis, 5 November 2020.
Syamsuar mengatakan Pemprov menyadari persoalan seperti ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemda. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian tenaga kerja asal Riau dengan upaya meningkatkan sumber daya manusia.
Riau punya Balai Latihan Kerja (BLK). Sarana ini seharusnya bisa dimaksimalkan untuk mengatasi masalah keterampilan kerja Riau minim. “BLK harusnya mampu meningkatkan kualitas SDM tenaga kerja kita di daerah
Gubernur Riau H Syamsuar menegaskan, keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja (Naker) di daerah.
“Keberadaan BLK ini memiliki misi untuk mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan keahlian. Sehingga mereka nanti bisa bekerja di perusahaan di Riau maupun di luar negeri,”kata Gubri.
Dua BLK Riau diserahkan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Trasmigrasi (Kemenakertrans) RI. Kedua BLK itu berada di Kota Dumai dan Kota Pekanbaru. Cara ini dianggap efektif agar masalah pelatihan kemampuan tenaga kerja dikelola langsung oleh pemerintah pusat. (bpc2)