BERTUAHPOS.COM — Presiden Prancis Emmanuel Macron mendapat peringatan keras dari kelompok Al-Qaeda, terkait sikapnya yang membela penerbitan kartun Nabi Muhammad.
Salah satu sikap yang ditunjukkan oleh Marcon saat Guru Sejarah bernama Samuel Paty menunjukkan kartun itu kepada murid-muridnya di sekolah. Paty kemudian dibunuh. Menurut Marcon apa yang dilakukan Paty hanya mengajarkan kebebasan berekspresi dan berpendapat pada para siswanya. Menyusul kemudian rentetan peristiwa lainnya.
Macron membela penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad atas dasar kebebasan berbicara dan seolah meluncurkan kampanye melawan radikalisme Islam. Sejumlah pernyataannya tersebut memicu kemarahan umat Muslim di seluruh dunia.
Para umat Muslim di seluruh dunia meminta Macrom menarik ucapannya dan meminta maaf. Polemik ini ternyata juga mendapat respon dari Al-Qaeda. Al-Qaeda membuat pernyataan mengerikan terkait kasus Macrom.
“Membunuh siapa pun yang menghina nabi adalah hak setiap Muslim,” kata kelompok jihadis tersebut,” seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Rabu, 4 Oktober 2020. Al-Qaeda juga mengancam Presiden Prancis Emmanuel Macron atas sumpahnya untuk membela kebebasan berbicara.
Mereka membalas komentar Macron dengan menggambarkan Presiden Prancis itu sebagai ‘muda dan tidak berpengalaman dengan otak kecil’. Kemarahan Muslim telah terlanjur menyebar di seluruh dunia.
Al-Qaeda juga merespon reaksi kemarahan umat Islam dengan seruan untuk memboikot produk Prancis. Menurut kelompok ini, memboikot produk Prancis kini sudah menjadi kewajiban. “Tapi itu tidak cukup,” kata Al-Qaeda dalam pernyataan resminya. (bpc2)