BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ada banyak faktor penyebab mengapa angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau. Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir kepada media, Selasa 23 September 2020 di Pekanbaru.
Angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Riau per Selasa kemarin, terdapat penambahan 253 kasus. Secara akumulatif 5.701 orang di Riau terpapar virus. Tingginya kasus covid-19 di Riau diantaranya disebabkan masyarakat masih mengabaikan protokol kesehatan.
“Ini penting. Memakai masker misalnya. Dengan memakai masker tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi orang lain juga,” ungkapnya.
Kesadaran dalam hal memakai masker, langkah dasar dalam upaya pencegahan penularan dari virus yang telah banyak memakan korban meninggal di berbagai negara termasuk Indonesia.
Kemudian peningkatan kasus terkonfirmasi juga disebabkan transmisi dari pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri dari rumah yang dipandang tidak efektif. Pasalnya, banyak pasien yang melakukan isolasi mandiri masih mengabaikan protokol kesehatan.
“Ini juga faktor meningkatnya kasus. Mungkin merasa tak ada mengawasi. Karena itu, yang diharapkan jangan abaikan protokol kesehatan,” ungkap Mimi.
Lebih lanjut, Mimi juga tak menampilkan adanya kesadaran masyarakat untuk melakukan swab mandiri di rumah sakit swasta juga menjadi faktor meningkatnya kasus terkonfirmasi.
Diantaranya dilakukan untuk persyaratan dari perjalanan bisnisnya dan murni untuk mengetahui kondisi fisiknya.
Berikutnya karena gencarnya kegiatan swab massal di kantor pemerintahan baik provinsi mau pun kabupaten kota. Hal itu tidak lain bertujuan untuk melakukan tracking contact dari pasien-pasien positif sebelumnya.
“Kalau kegiatan swab gencar dilakukan, tentu semakin banyak kasus terungkap. Dan inikan tidak hanya provinsi, tapi kabupaten kota juga,” ujar Mimi.
Adapun untuk rincian 5.701 kasus terkonfirmasi covid-19 dengan rincian isolasi mandiri 2.408 orang, rawat di rumah sakit 860 orang, sembuh 2.327 orang dan 106 meninggal dunia.
Kemudian suspek yang telah melakukan isolasi mandiri berjumlah 9.737 orang, isolasi di sejumlah sakit berjumlah 194 orang. Selesai isolasi berjumlah 17.907 orang, meninggal dunia berjumlah 72 orang.
“Total Suspek berjumlah 27.910 orang. Sementara spesimen diperiksa berjumlah 1.382 sampel dan jumlah orang di periksa berjumlah 1.113 orang,” papar Mimi. (bpc2)