BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Juru Bicara Penanganan Covid-19 Riau dokter paru Indra Yovi menjelaskan, angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau saat ini semakin menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.
Oleh sebab itu dia meminta percepatan upaya penanganan penyebaran kasus terkonfirmasi harus sama-sama dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan.
“Semua pihak tanpa terkecuali, saat ini harus selalu waspada dan mengedepankan protokol kesehatan sebagai bentuk antisipasi nyata dan upaya penekanan kasus, khususnya di Riau,” sebutnya dalam konferensi pers di Posko Penanganan Covid-19 Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Senin 20 November 2020.
Yovi menjelaskan, secara nasional angka positibility rate juga menunjukkan kenaikan angka. Di mana saat ini sudah melebihi 20%.
“Dengan demikian (jika merujuk pada positibikity rate yang ada, maka setiap dari 100 sampel swab yang diuji setidakny ada 20 orang yang hasilnya positif Covid-19,” tambahnya.
Dia menambahkan, kondisi seperti ini merupakan sinyal kuat bagi setiap pihak — tidak hanya masyarakat — agar selalu mengedepankan disiplin protokol kesehatan, agar angka penekanan kasus corona dapat dikendalikan.
Dokter paru Indra Yovi kemudian juga menyoroti soal akumulasi angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Riau. Di mana hingga saat ini totalnya sudah hampir menyentuh 20 ribu kasus terkonfirmasi.
“per kemarin (29 November 2020) angkanya sudah 19.898 kasus terkonfirmasi. Kalau hari ini (angka terkonfirmasi) lebih dari 100 kasus, mungkin kita sudah menyentuh 20 ribu kasus untuk di Riau,” jelasnya.
Dia menambahkan, dari total jumlah kasus terkonfirmasi tersebut dirincikan dengan angka kematian sidah menyentuh 451 kasus (2,5%) sembuh 17.479 orang.
“Artinya masih ada sekitar 2.500 pasien di Riau yang masih dalam penanganan Covid-19. Baik yang sedang dirawat di rumah sakit maupun dalam proses islolasi mandiri di tempat-tempat yang sudah disediakan pemerintah,” sambungnya.
“Oleh sebab itu, sekali lagi kami tegaskan kepada setiap lapisan masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya agar lebih gencar lagi untuk pendisiplinan protokol kesehatan sesuai dengan standar Covdi-19,” tutur Indra Yovi. (bpc2)