BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Saat seseorang mengalami gejala stroke, segeralah tusuk jarinya dengan jarum, agar peredaran darahnya lancar. Solusi seperti ini seringkali kita jumpai di sekitar kita. Namun benarkan cara itu bisa mengatasi stroke? fakta atau mitoskah itu?
Menurut dr Sucipto, dokter spesialis saraf di RS Prima Pekanbaru, menusuk tangan dengan jarum pada penderita stroke sama sekali tidak memberikan pengaruh.
“Hanya akan menyakiti si pasien lebih lanjut. Karena sumbatan itu terjadi pada pembuluh darah di otak. Bukan pembuluh darah di tangan atau kaki,” uiarnya, Selasa, 04 Juli 2020, kepada Bertuahpos.
Dari pengalamannya, dia pernah menemui pasien yang semua jari tangannya ditusuk jarum, akhirnya malah infeksi. Kalau ada yang kebetulan sembuh, bukan karena ditusuk jarum, namun karena stroke yang timbul adalah stroke sesaat atau transient ischaemic attack (TIA).
Dia menjelaskan, otak kita dianalogikan seperti jalan raya. Untuk mencapai suatu daerah di otak, bias melewati beberapa jalan, kalau jalur utamanya mengalami penyumbatan, tetap ada jalur collateral atau jalan alternatif atau gang tikusnya.
Daerah yang sempat mengalami kekurangan darah sesaat, dan hampir mati tadi, menjadi sembuh kembali karena mendapat pasokan aliran darah dari jalan alternatif tadi, ungkap pria 36 tahun ini.
Kata dokter spesialis saraf alumni UI Jakarta itu, Stroke sesaat atau TIA tadi harus di anggap sama seriusnya dengan stroke jenis lainnya, karena resiko berulangnya stroke itu sangat tinggi pada penderita stroke sesaat.
“Harus diperlakukan sama dengan stroke yang gejalanya menetap,” ujar pria yang juga dosen ilmu kedokteran Universitas Riau ini.
Segera Bawa ke Rumah Sakit
Jika ada keluarga yang dicurigai mengalami stroke, hal yang harus dilakukan adalah segera bawa ke Rumah Sakit. Time is brain, semakin cepat semakin baik, karena setiap detik berharga, aliran darah ke otak yang terganggu dalam waktu detik akan menimbulkan kerusakan yang bahaya.
Apabila keluarga yang kita curiga stroke tersebut mengalami muntah, usahakan miringkan tubuh pasien supaya bekas muntahannya tidak menyumbat aliran nafas. Apabila ada kejang, yang harus dilakukan adalah amankan lingkungan.
“Singkirkan barang-barang yang berbahaya misalnya pisau atau kaca, longgarkan pakaiannya apabila ketat. Kalau kejangnya tak berhenti juga dalam waktu 5 menit, segera bawa ke rumah sakit. Jangan memasukkan sandal atau sendok kedalam mulut orang yang kejang tersebut, karena apabila sendoknya patah malah akan berbahaya menyumbat jalan nafasnya,” (bpc5)