BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ada kekhawatiran oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau, terhadap rencana PT. Pertamina (Persero) yang akan mempekerjakan sekitar 8.000 orang baru di kilang minyak di Dumai, Riau. Efektif, ini akan dilakukan oleh Pertamina pada Oktober 2020 nanti.
Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Riau dr Indra Yovi mengungkapkan, upayang yang mungkin bisa dilakukan yakni menjalin koordinasi lebih intensif terhadap pihak-pihak tersebut. Terutama untuk memastikan bahwa setiap orang baru, baik dari luar maupun dari Riau, betul-betul dalam keadaan sehat dan bebas dari paparan virus sebelum mereka bekerja.
“Sebelumya kami juga sudah berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan besar di Riau. Termasuklah Pertamina dan perusahaan bubur kertas. Karena memang mereka (perusahaan seperti ini) yang cenderung akan merekrut orang (karyawan) dari luar. Kami meminta agar mereka selalu memastikan bahwa setiap karyawan mereka yang akan bekerja dalam kondisi sehat, dan bebas dari virus,” jelasnya, Selasa, 21 Juli 2020.
Arahan dari Indra Yovi adalah, setiap dari mereka (karyawan) harus dilakukan sweb, baik secara mandiri atau difasilitasi oleh perusahaan sebelum mereka benar-benar efektif bekerja. Dan selama menunggu hasil keluar, setiap karyawan wajib patuh pada isolasi.
“Kalau hasilnya negatif, ya tidak masalah. Tapi kalau hasilnya positif, langkah penularan bisa lebih cepat ditangani, karena ini melibatkan banyak orang. Tidak hanya terhadap jaminan kesehatan karyawan mereka, tapi jeminan kesehatan bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.
Proyek Overhaul Kilang Minyak Milik PT. Pertamina
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau Jonli mengatakan pada Oktober 2020 akan ada 8.000 pekerja yang dilibatkan dalam pengerjaan overhaul kilang minyak di dumai milik PT. Pertamina.
Hal itu turut menjadi atensi bagi pemerintah daerah setempat, tak hanya menyangkut soal pemberdayaan tenaga kerja lokal, PT Pertamina pun diwanti-wanti untuk tetap waspada akan potensi terjadinya penularan covid-19 saat melaksanakan proyek overhaul di kilang minyak tersebut.
“Bulan Oktober bakal ada 8000 pekerja yang akan mengerjakan overhaul daripada kilang minyak Dumai. Saya hari ini mendapat laporan dari Kepala Disnaker Dumai, mereka sudah menyampaikan ke Pertamina untuk memperhatikan penerapan protokol kesehatan,” kata Jonli.
Terkait penyerapan tenaga kerja, pihaknya berharap Pertamina dapat memanfaatkan tenaga kerja lokal di wilayah setempat. “Yang 8000 orang ini mungkin anak tempatan, kalau memang dia mampu. Kalau ada pekerja dari luar daerah, itu wajib swab,”ujarnya.
“Jadi ada yang kewenangan Pemerintah Kota Dumai, ada kewenangan pemerintah provinsi. Kita duduk satu meja, kita bahas ini agar bisa sama-sama kita amankan. Bekerja tidak masalah, namun wajib menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya. (bpc2)