BERTUAHPOS.COM — Ada puluhan wartawan yang meliput aksi demonstrasi di AS diduga menjadi sasaran tembak oleh aparat pengamanan menggunakan gas air mata, peluru karet dan semprotan air merica. Beberapa wartawan bahkan mengaku meraka tetap menjadi sasaran terget walau sudah mengenakan atribut pers.
Para wartawan ini menganggap bahwa tindakan merupakan upaya intimidasi terhadap pers (reporter). Pernyataan ini dikeluarkan secara resmi oleh Komite untuk Perlindungan Jurnalis atau Committee to Protect Journalists, sebuah kelompok berbasis di New York.
Mengutip BBC, serangan para peserta pengunjukrasa terhadap pers juga masuk dalam laporan dalam kerusuhan itu. Hal ini tentu saja membuka pandangan publik dunia atas tindakan otoritas keamanan terhadap jurnalis saat mereka melakukan tugas kemanusiaan saat meliput peristiwa terkait kematian Floyd, termasuk unjuk rasa yang berakhir ricuh.
US Press Freedom Tracker, sebuah kelompok nirlaba menyebut mereka tengah menyelidiki lebih dari 100 tindakan pelanggaran terhadap kebebasan pers selama unjuk rasa 3 hari belakangan ini. Sekitar 90 kasus melibatkan penyerangan. Kondisi ini diakui tidak hanya terjadi di AS, tapi juga terjadi dihampir setiap negara di belahan dunia. (bpc3)