BERTUAHPOS.COM – Kota Melbourne masih dikepung asap dari sisia Karhutla di negara itu. Sementara otoritas yang berwenang mengenai kesehatan, mengemukakan bahwa kualitas udara di sana terus memburuk.
Setidaknya ada 180 titik api yang masih menyala di wilayah dua negara bagian Victoria dan New South Wales (NSW). Sekitar 20 kebakaran hutan belum tertangani di NSW, wilayah terpadat di Australia.
Sementara di Victoria sendiri ada lima titik kebakaran yang berada dalam status “pengawasan dan penanggulangan”, atau 1 tingkat di bawah status darurat, sebagaimana dikutip dari Antara.
“Saya berharap bisa menyatakan hal ini telah berakhir, namun jalan kita masih panjang. Bahkan saat ini kita mendapati asap di sekitar kita yang berada dalam tingkat membahayakan,” ujar Lisa Neville, bagian pelayanan darurat Victoria sekaligus Menteri Urusan Kepolisian.
Sementara itu, Brett Sutton selaku Kepala Urusan Kesehatan meyakini bahwa kualitas udara di Melbourne menurun drastis menjadi yang terburuk di dunia dalam semalam karena suhu dingin justru membawa partikel kecil udara lebih mendekat ke tanah.
Australia tengah mengalami suatu musim rentan kebakaran terparah sepanjang sejarah. Sejumlah kebakaran meluas sejak September 2019 dan mengakibatkan 28 orang meninggal dunia serta lebih dari 2.000 rumah rusak.
Tekanan politik untuk mempertimbangkan kembali kebijakan terkait perubahan iklim muncul terhadap pemerintahan konservatif yang membantah ada kaitan antara bencana kebakaran hutan dengan pemanasan global.
Perdana Menteri Scott Morrison kemudian memberi tanda bahwa pemerintah mungkin akan meningkatkan target pengurangan emisi gas kaca serta terbuka pada penerapan penyelidikan nasional perihal kebakaran hutan ini. (bpc3)